Putri, Winanda Resa (2011) Hambatan-Hambatan yang Dialami Pengrajin Anyaman Bigau ( Scirpus Grossus ) dalam Meningkatkan Produksi di Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_WINANDA_RESA_PUTRI_79370_1552_2011.pdf
Download (760kB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang
industri anyaman Bigau di Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh
sehubungan dengan : (1) Hambatan-hambatan dalam pengembangan industri
anyaman Bigau, (2) Usaha mengatasi hambatan dalam pengembangan industri
anyaman Bigau.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif,
metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif yang berupa karta-kata tertulis atau lisan dari informan maupun perilaku
yang diamati. Informan dalam penelitian ini adalah pengrajin anyaman bigau,
Pembina kelompok industri anyaman bigau, Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi, dan UKM Kota Sungai Penuh dan konsumen anyaman bigau. Teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang dilakukan menemukan : (1) Hambatan-hambatan
yang ada dalam pengembangan industri anyaman bigau ini adalah : Pertama,
pengrajin anyaman bigau mendapatkan hambatan dalam memperoleh bahan baku
dengan jumlah yang memadai untuk berlangsungnya proses produksi karena
berkurangnya lahan potensial sebagai lahan penghasil tumbuhan bigau dan
terjadinya musim hujan. Kedua, hambatan dalam hal produksi adalah
terhambatnya proses produksi karena rendahnya kualitas produk yang berasal dari
bahan baku yang belum siap untuk dipanen atau bahan baku yang belum kering
untuk dilakukan proses penganyaman karena pengaruh cuaca yang tidak
memungkinkan untuk proses pengeringan bigau dan rendahnya keterampilan para
pengrajin untuk dalam mengolah bahan baku. Ketiga, wilayah pemasaran yang
belum luas karena kurangnya jaringan pemasaran dan promosi. (2) Usaha yang
dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pengembangan industri anyaman
Bigau adalah: Pertama, usaha dari pengrajin anyaman bigau adalah dengan
menyediakan persediaan bahan baku dengan jumlah yang memadai sebelum
musim hujan datang. Kedua, mendapatkan bigau yang berkualitas yaitu bigau
yang memang sudah siap untuk dipanen dan sudah kering, dimana persediaan
bigau dijemur dalam skala besar ketika cuaca yang terik. Ketiga, Dalam
pemasaran, para pengrajin tengah mengupayakan perluasan jaringan pemasaran
walaupun hasil yang diperoleh masih kurang memuaskan. Usaha dari pemerintah
adalah memberikan bibit tumbuhan bigau kepada masyarakat khususnya para
pengrajin anyaman bigau, dan mengadakan pelatihan keterampilan namun
hasilnya belum optimal.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Geografi-S1 |
| Depositing User: | Risna Juita S.IP |
| Date Deposited: | 16 Oct 2025 08:10 |
| Last Modified: | 16 Oct 2025 08:10 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/27065 |
