Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Kemandirian Santri Tsanawiyah Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi.

Beberapa remaja mengalami kebingungan menetapkan pilihan danmerencanakan melanjutkan pendidikan dikarenakan tidak terbiasa dengan budayabelajar dan hidup mandiri, remaja seharusnya memiliki pengalaman berteman danberkomunikasi dengan banyak orang, banyak mengenal tempat lain, mengenalseni dan olah raga, memahami dan mengamalkan agama, berpengalaman dalammenguasai emosi diri sendiri (Marjohan, 2010, www.wordpress.com). Perubahanpola asuh orang tua, terutama selama masa anak-anak dan remaja yang begitukontra sangat berpotensi melahirkan mentality-shocked (kejutan mental) pada diriseseorang. (Marjohan, 2007, www.wordpress.com). Kebutuhan mengembangkanperilaku remaja islami untuk menghindari perilaku negatif akibat gangguanemosional dan ketidakmandirian, telah didirikan sekolah seperti MadrasahTsanawiyah. Hal ini menimbulkan pertanyaan penelitian: “Apakah ada hubunganantara kecerdasan emosi dengan kemandirian?”.Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ada atau tidakhubungan antara kecerdasan emosi dengan kemandirian santri MadrasahTsanawiyah Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi. Desain Penelitiandigolongkan penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitiandeskriptif bertujuan menetapkan hubungan antara variabel-variabel. Populasidalam penelitian ini seluruh santri Madrasah Tsanawiyah Parabek Bukittinggi.Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling.Subjek dalam penelitian ini berjumlah 45 santri laki-laki dan perempuan yang diasrama Tsanawiyah Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi. Pengumpulan datamenggunakan skala model Likert dengan mengunakan skala kecerdasan emosisebanyak 43 item dan skala kemandirian sebanyak 33 item. Teknik analisis datamenggunakan product moment dari Pearson yang diolah menggunakan programSPSS 15.0 for windows.Penelitian ini membuktikan ada hubungan yang signifikan antarakecerdasan emosi dengan kemandirian santri Madrasah Tsanawiyah SumateraThawalib Parabek Bukittinggi. Artinya Ada hubungan positif antara kecerdasanemosi dengan kemandirian, semakin tinggi kecerdasan emosi santri makakemandirian santri semakin tinggi. Hasil penelitian diperoleh bahwa kemandirianberada pada kategori sedang sebesar 64% dan kecerdasan emosi berada padakategori sedang sebesar 58%. Korelasi antara kedua variabel (rxy) sebesar 0,738dengan p= .000 (p < 0,01).