Bentuk Penyajian Gondang Dua dan Onang-Onang (Ende-Ende) dalam Mengiringi Tor-Tor pada Upacara Perkawinan Adat di Silaping Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian gondang duadan onang-onang (ende-ende) dalam mengiringi tor-tor pada upacara perkawinan adat diSilaping Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Kesenian Tor-torawalnya dibawa oleh nenek moyang dari daerah Sumatera Utara.Teori yang digunakan adalah teori bentuk penyajian dari Djelantik dan teoridari Umar Kayam tentang kesenian tradisional.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif denganpengolahan berbentuk berbentuk deskriptif analisis. Objek penelitian adalah keseniantor-tor di Silaping Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, pemotretan, perekamandan studi kepustakaan.Kesenian tor-tor ini terdiri dari tiga bagian diantaranya yaitu tarian yangdisebut tari tor-tor, musik pengiring yang disebut gondang dua, dan nyanyian yangdisebut onang-onang (ende-ende). Dalam upacara perkawinan adat tor-tor terdiri dariempat bagian diantaranya:tor-tor raja-raja/namora-mora, andorsoayu, naposo/naulibulung dan pengantin. Tor-tor ini ditampilkan pada sore hari (pada penutupanupacara perkawinan adat). Maka bentuk penyajian gondang dua dan onang-onang(ende-ende) dalam mengiringi tor-tor pada upacara perkawinan adalah bentuk senipertunjukan tari dan musik yang disajikan di alaman na bolak (halaman yang luas didepan rumah) dalam bentuk pentas arena.