Peningkatan Kemampuan Menentukan Arah Bunyi melalui Metoda Demonstrasi Bagi Anak Tunarungu (PTK pada Kelas 1 di SLB.B Payakumbuh).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang ada di SLB.BPayakumbuh yaitu anak tunarungu cendrung tidak merespon terhadap bunyi benda yangada di sekitar anak. Ini terlihat anak mengalami kesulitan menentukan arah dan sumberbunyi dalam pelajaran Bina Persepsi Bunyi dan Irama (BPBI). Dan belum diterapkanmetode demonstrasi dalam menentukan bunyi tinggi dan bunyi rendah dalam kegiatanproses belajar mengajar.Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa metode demonstrasi efektifuntuk menentukan arah bunyi dan sumber bunyi bagi anak tunarungu, dalampenerapannya anak terlibat dalam proses dan tindakan pembelajaran. Desain penelitianyang digunakan adalah PTK yang dilakukan dalam bentuk kolaborasi dengan temansejawat. Subjek penelitian adalah lima orang anak tunarungu pada kelas satu SLB.BPayakumbuh.Hasil penelitian dilakukanan pada siklus I dengan kegiatan pembelajaran BPBImelalui metoda demonstrasi, hasilnya anak sudah dapat memberi respon terhadap bunyi,walaupun untuk menentukan sumber bunyi, anak masih belum bisa. Pada siklus II dan IIIfokus tindakan diberikan pada penentuan sumber bunyi nada rendah yaitu bunyi rebana,dan menentukan bunyi yang datang arah dari kiri dan kanan. Kegiatan tindakan siklus IIdan III memperlihatkan peningkatan kemampuan menentukan arah dan sumber bunyi(bunyi terompet dan rebana), dari pada siklusI. Sesuai dengan kemampuan peningkatanyang diperoleh anak, saat pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru secara optimalmaka penelitian dihentikan pada siklus III.Berdasarkan hasil penelitiaan peneliti dapat disimpulkan bahwa, metodademonstrasi dapat meningkatkan kemampuan menentukan arah dan sumber bunyi bagianak tunarungu. Anak mampu membedakan datangnya arah sumber bunyi dari arah kiridan kanan. Namun dari ke lima anak tersebut peningkatan kemampuannya bervariasi.Sesuai dengan kemampuan awal masing-masing anak, untuk CTR optimal baik, BNGmencukupi optimal, sedangkan RD kemampuan sudah cukup optimal, untuk SLV daritidak bisa menjadi kurang optimal. Dari hasil yang diperoleh tersebut, disaran guru-gurudapat menerapkan metoda demonstrasi dalam menentukan arah dan sumber bunyi bagianak tunarungu.