Rancang Bangun Sistem Charging Baterai Menggunakan Wireless Power Transfer

Saat ini energi yang paling banyak digunakan oleh manusia adalah energi listrik yang menggunakan kabel dari tembaga sebagai media transmisi energinya. Dalam bidang industri, umumnya masih banyak menggunakan transfer energi menggunakan kabel sehingga kabel tembaga tersebut tidak bertahan lama. Salah satu cara pengiriman atau transfer energi listrik yang terus dikembangkan sampai saat ini adalah transfer energi listrik secara wireless, contohnya pada charger wiresless pada smartphone samsung. Sistem WPT ini sangat banyak manfaatnya salah satunya mengurangi sampah elektronik. Untuk itulah penulis merancang sebuah alat charging baterai menggunakan sistem wireless ini dengan memanfaatkan metode resonansi magnetik coupling. Dimana dalam metode tersebut terdapat rangkaian osilasi LC untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC dan di kombinasikan dengan rangkaian capacitor bank sebagai media transmission yang akan diterima oleh rangkaian receiver. Dalam rangkaian receiver tesebut terdapat rangkaian umum untuk pengisian baterai smartphone. Teknik yang dipakai untuk pengumpulan data adalah dengan melakukan pengamatan dan pengukuran secara lansung. Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah multimeter dan amperemeter. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini hanya bisa mengisi baterai dengan jarak maksimal 13cm dan dengan waktu tercepat pengisian sebesar 540 menit. Hal ini disebabkan oleh pengaruh jarak dan sudut kemiringan antar kumparan sangat mempengaruhi nilai energi listrik yang bisa ditransfer. Semakin jauh jarak antar kumparan maka semakin lama juga waktu pengisian baterai