Perbedaan Subjective Well Being Lansia yang Bekerja dan Tidak Bekerja Pasca Pensiun

Pada masa lanjut usia dan masa pensiun salah satu tugas perkembangan sudah dilalui, yakni memiliki perkerjaan dan penghasilan. Namun beberapa lansia
memutuskan untuk kembali bekerja setelah masa pensiun datang namun ada juga yang sebagian memutuskan untuk menikmati masa pensiunnya dirumah.Pengambilan keputusan pada lansia akan sangat berpengaruh terhadap subjective well being atau kesejahteraan psikologis pada lansia. Faktor yang mempengaruhi subjective well being beberapa diantaranya adalah kehidupan sosial, uang, dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan subjecive well
being lansia yang bekerja dengan tidak bekerja pasca pensiun. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif dengan 34 orang lansia yang sudah pensiun yang di ambil dengan teknik purposive sampling untuk menjadi sampel penelitian. Subjek terdiri dari dua kelompok yaitu lansia
yang bekerja dan tidak bekerja pasca pensiun. Data diambil dengan menggunakan skala subjective well being dengan teknik uji statistik parametrik T-test. Hasil penelitian ini menunjukan mayoritas lansia yang bekerja memiliki
tingkat subjective well being tinggi sebanyak 64,70% dan 35,30% berada pada tingkat sedang. Sedangkan pada kelompok subjek yang tidak bekerja mayoritas berada pada tingkat sedang yakni 70,59% dan 29,41% berada pada tingkat tinggi.
Dari hasil uji hipotesis maka di dapatkan skor p=0,001<0,05, artinya terdapat perbedaan subjective well being yang signifikan pada lansia yang bekerja dantidak bekerja pasca pensiun.