Tingkat Pelayanan Jalan (Studi Kasus: Jalan Raya Bandar Buat Padang-Sumatera Barat)

Pasar Bandar Buat merupakan salah satu pasar tradisional di Kota Padang. Pasar Bandar Buat terletak di kawasan jalan lintas utama Kota Padang menuju Kota Solok. Berdasarkan waktunya Pasar Bandar Buat ini termasuk pasar harian, karena aktivitas di pasar tersebut dilakukan setiap hari oleh masyarakat sehingga pasar tersebut ramai setiap hari. Padatnya aktivitas di Pasar Bandar Buat setiap harinya mengakibatkan efek negatif kepada kelancaran arus lalu lintas yang melintasi pasar tersebut. Badan jalan yang mulanya memiliki lebar 8 meter yang seharusnya diperuntukkan untuk aktifitas lalu lintas transportasi, dijadikan untuk perparkiran dan berdagang selebar 3 meter. Selain berdagang dan parkir di badan jalan, kondisi jalan tersebut semakin diperparah dengan aktivitas angkot yang menaikkan dan menurunkan orang di pasar tersebut.
Data yang diperlukan dalam pembuatan proyek akhir ini yaitu data primer data dan data sekunder. Data primer didapatkan dari survey langsung di lapangan yang telah dilakukan selama 4 hari yaitu pada Hari Senin 21 Desember 2015, Selasa 22 Desember 2015, Sabtu 2 Januari 2016 dan Minggu 3 Januari 2016. Data yang didapatkan dari survey lapangan yaitu besar volume lalu lintas dan besar hambatan samping pada jalan tersebut. Data sekunder yaitu jumlah penduduk Kota Padang pada tahun 2014 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang yaitu 889,646.
Volume lalu lintas tertinggi terjadi pada periode pagi arah Padang menuju Solok pada Hari Selasa yaitu 1759 smp/jam dengan hambatan samping yang sangat tinggi yaitu 1841,1. Kapasitas Jalan Raya Bandar Buat 1407 smp/jam, dengan tingkat pelayanan rata-rata F yaitu arus dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume di bawah kapasitas, lalu lintas sering terhenti sehingga menimbulkan antrian kendaraan yang panjang.