Persepsi Guru Terhadap Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Mengelola Guru di SMK N 1 Painan

Kompetensi manajerial kepala sekolah dalam mengelola guru memiliki peran
yang sangat penting dikarenakan mampu mengembangkan mutu atau kualitas
sekolah. Namun kenyataannya, kompetensi manajerial kepala sekolah dalam
mengelola guru kurang baik di SMK N 1 Painan. Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Seberapa baik persepsi guru terhadap kompetensi manajerial kepala
sekolah dalam mengelola guru di SMK N 1 Painan, dilihat dari kemampuan kepala
sekolah dalam merencanakan kebutuhan guru, kemampuan kepala sekolah dalam
mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional guru, dan kemampuan
kepala sekolah dalam mengelola pemberian kesejahteraan guru?”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan seberapa baik persepsi
guru terhadap kompetensi manajerial kepala sekolah dalam: 1) merencanakan
kebutuhan guru, 2) mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional
guru, dan 3) mengelola pemberian kesejahteraan guru.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh
guru SMK N 1 Painan yang berjumlah 96 orang dengan sampel 50 orang guru.
Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Alat
pengumpulan data adalah angket dengan model skala likert yang teruji validitas dan
reliabilitas. Angket ini telah diuji cobakan dengan bantuan SPSS 25.0, dengan hasil
33 pernyataan valid dan 3 pernyataan invalid. Uji reliabilitas dilakukan dengan
tingkat kepercayaan 95% dengan r tabel 0,632 dan didapat r hitung 0,980, yang
artinya instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Selanjutnya data diolah dengan
menggunakan rumus nilai rata-rata (mean).
Hasil analisis pengolahan data penelitian yaitu persepsi guru terhadap
kompetensi manajerial kepala sekolah dalam mengelola guru berada pada kategori
baik dengan skor rata-rata 3,9. Hasil tersebut menggambarkan bahwa persepsi guru
terhadap kompetensi manajerial kepala sekolah dalam 1) merencanakan kebutuhan
guru berada pada kategori sangat baik dengan skor rata-rata 4,2; 2) mengelola
pembinaan dan pengembangan professional guru berada pada kategori baik dengan
skor rata-rata 4.0; 3) mengelola pemberian kesejahteraan guru berada pada kategori
baik dengan skor rata-rata 3,4.