Analisis Kausalitas Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kausalitas (1) pengguna
telepon tetap dan pertumbuhan ekonomi (2) pengguna telepon seluler dan
pertumbuhan ekonomi, (3) pengguna broadband dan pertumbuhan ekonomi, dan
(4) pengguna internet seluler dan pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Data yang digunakan
adalah data sekunder berupa data panel tahun 2001-2015 dengan teknik
pengumpulan data dokumentasi dan studi kepustakaan. Analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan induktif. Pada analisis induktif dengan
menggunakan pendekatan PVAR, dengan melakukan beberapa kaidah pengujian
yaitu: (1) Uji Stasioneritas; (2) Uji Kointegrasi; (3) Penentuan Lag Optimal; (4)
Uji Kausalitas Granger; (5) Impulse Respon function; (6) Variance
Decomposition.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa: (1) Tidak terdapat hubungan
kausalitas antara pengguna telepon tetap dan pertumbuhan ekonomi; (2) Terdapat
hubungansatu arah antara pengguna telepon seluler dan pertumbuhan ekonomi,
yaitu hanya pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pengguna telepon seluler,
namun pengguna telepon seluler tidak mempengaruhi pertubuhan ekonomi; (3)
Terdapat hubungan satu arah antara pengguna broadband dan pertumbuhan
ekonomi, yaitu hanya pengguna broadband yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, namun pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi pengguna
broadband; (4) Terdapat hubungan satu arah antara pengguna internet seluler dan
pertumbuhan ekonomi, yaitu hanya pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi
pengguna internet seluler, namun pengguna internet seluler tidak mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan yang dilakukan, maka
disarankan bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisiInfrasruktur
TeknologiInformasi Komunikasi (TIK) di masing-masing wilayah negara anggota
ASEAN. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat pemerataan
jaringan infrastruktur TIK di masing-masing wilayah negara anggota ASEAN,
karena mayoritas infrastruktur TIK di negara-negara ASEAN lebih terkonsentrasi
di pusat kota, yang menyebabkan melemahnya jaringan TIK di daerah pinggiran
sehingga menyulitkan akses komunikasi dan informasi bagi masayarakat
tertinggal.