Analisis Pengaruh Inflasi, PMDN dan PMA terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Sumatera Utara

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) pengaruh inflasi terhadap
penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara, (2) pengaruh PMDN terhadap
penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara, (3) pengaruh PMA terhadap penyerapan
tenaga kerja di Sumatera Utara, (4) Pengaruh inflasi, PMDN dan PMA terhadap
penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dan asosiatif yaitu penelitian yang mendeskripsikan variabel penelitian dan
menemukan ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik provinsi Sumatera Barat dari tahun 1984-2010. Teknik analisis data adalah
deskriptif dan induktif. Analisis indusktif terdiri dari 1)Uji regresi linear berganda, 2)
Uji Multikolinearitas, dan 3) Uji Autokorelasi, Untuk melihat signifikansi pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan 1) Uji t, dan 2) Uji F dengan α =
0,05 dan analisis determinasi (R2). Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa (1)
Inflasi tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara (2)
PMDN tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara (3) PMA
berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara (4)
Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara inflasi, PMDN dan
PMA terhadap penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara. Saran yang
direkomendasikan dalam penelitian ini yaitu Untuk meningkatkan Jumlah tenaga
kerja di Sumatera Utara, dana investasi baik Penanaman Modal dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) benar- benar di alokasikan pada
sektor-sektor perekonomian yang mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak.
Program-program pemerintah dalam memperluas lapangan kerja perlu semakin
ditingkatakan, seperti perbaikan sarana publik. Dimana aspek demikian telah
menyerap tenaga kerja yang berpendidikan rendah di tahun 1990-an. Disamping
perluasan lapangan kerja, pengembangan pendidikan perlu ditingkatkan. Pendidikan
berkualitas berhak diterima semua kalangan masyarakat agar tercipta sumber daya
yang mampu memberikan sumbangan terhadap peningkatan perekonomian,
pemerintah baik Pusat maupun Pemerintah Daerah harus mampu mengendalikan
gejolak politik dalam negeri karena dapat berdampak negatif terhadap perekonomian
masyarakat seperti melonjaknya harga kebutuhan pokok akibat inflasi yang tak
terkendali, semua kalangan masyarakat Indonesia harus mencitrakan budaya yang
positif sehingga Investor asing semakin tertarik menanamkan modalnya sehingga
mampu meyerap tenaga kerja di Indonesia khususnya Sumatera Utara