Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Eksperimen di Kelas IV SD Negeri 01 Batagak Kecamatan Sungaipua Kabupaten Agam

Penelitian ini berawal dari kenyataan di Kelas IV SD Negeri 01 Batagak
Kecamatan Sungaipua Kabupaten Agam, ditemukan bahwa dalam pembelajaran
IPA selama ini masih berpusat pada guru. Guru kurang melibatkan siswa dalam
pembelajaran dan sering memberikan hafalan materi, sehingga siswa menjadi
pasif dan tidak kreatif serta tidak dapat berfikir kritis yang mengakibatkan
rendahnya hasil berajar IPA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen di
kelas IV SD Negeri 01 Batagak Kecamatan Sungaipua Kabupaten Agam.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari dua siklus
yang masing- masingnya dua kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan empat
tahap tindakan yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan
refleksi. Subyek penelitian adalah siswa Kelas IV SD Negeri 01 Batagak
Kecamatan Sungaipua Kabupaten Agam dan penulis sebagai guru. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan (observasi) dan test.
Instrument penelitian berupa lembar observasi, dan lembar test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan pelaksanaan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa. Prosentase perencanaan pembelajaran pada siklus I adalah 82%
dan pada siklus II meningkat menjadi 90%. Prosentase pelaksanaan pembelajaran
dari segi aktivitas guru, pada siklus I adalah 77,5% dan pada siklus II meningkat
menjadi 89,5%, sedangkan dari segi aktivitas siswa, prosentasenya pada siklus I
adalah 72% dan pada siklus II meningkat menjadi 88,5%. Nilai hasil belajar siswa
yang mencakup aspek afektif, psikomotor, dan kognitif pada siklus I adalah 69
dan pada siklus II meningkat menjadi 80. Berdasarkan hasil penelitian di atas
maka metode eksperimen dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA,
karena dalam penerapannya siswa terlibat langsung dalam menemukan
pengetahuan yang bermakna bagi dirinya yang nantinya dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.