Analisis Efektivitas Kebijakan Subsidi Pupuk dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi: Studi Kasus Kecamatan Baso

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) efektivitas
kebijakan subsidi pupuk; (2) Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi padi di
kecamatan Baso; (3) Pengaruh bibit terhadap produksi padi di kecamatan Baso;
(4) Pengaruh pupuk terhadap produksi padi di kecamatan Baso; (5) Pengaruh
efektivitas kebijakan subsidi pupuk terhadap produksi padi di kecamatan Baso;
dan (6) Pengaruh tenaga kerja, bibit, pupuk dan efektivitas kebijakan subsidi
pupuk secara bersama-sama terhadap produksi padi di kecamatan Baso.
Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif dan asosiatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan variabel penelitian dan menemukan ada tidaknya pengaruh
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Data yang digunakan adalah data
primer yang dikumpulkan melalui kuisioner. Penelitian ini dilaksanakan di
kecamatan Baso pada bulan Januari 2014. Sedangkan analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis induktif. Analisis induktif dalam
penelitian ini mencakup (1) Analisis regresi linear berganda; (2) Uji normalitas;
(3) Uji multikolinearitas; (4) Uji heterokedastisitas; (5) Koefisien determinasi; (6)
Uji t; dan (7) Uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kebijakan subsidi pupuk belum
efektif berdasarkan empat indikator keberhasilan subsidi pupuk dengan persentase
ketepatan 48,71 % atau berada di bawah 80 %; (2) Tenaga kerja berpengaruh
signifikan dan positif terhadap produksi padi di kecamatan Baso, dengan tingkat
signifikan sebesar 0,0009 dan tingkat pengaruh sebesar 0,171 satuan; (3) Bibit
berpengaruh signifikan dan positif terhadap produksi padi di kecamatan Baso,
dengan tingkat signifikan sebesar 0,0000 dan tingkat pengaruh sebesar 1,145
satuan; (4) Pupuk berpengaruh signifikan dan positif terhadap produksi padi di
kecamatan Baso, dengan tingkat signifikan 0,0034 dan tingkat pengaruh sebesar
0,163 satuan; (5) Efektivitas kebijakan subsidi pupuk tidak berpengaruh signifikan
dan positif terhadap produksi padi di kecamatan Baso, tingkat signifikan sebesar
0,5211 dan tingkat pengaruh sebesar 0,079; dan (6) Tenaga kerja, bibit, pupuk,
dan efektivitas kebijakan subsidi pupuk secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap produksi padi di kecamatan Baso, dengan probabilitas sebesar
0,000. Dengan tingkat sumbangan bersama-sama sebesar 62,2 %.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan kepada pemerintah
untuk memperbaiki mekanisme penyaluran subsidi pupuk karena masih belum
dikategorikan efektif. Diharapkan kepada petani agar dapat mengoptimalkan
penggunaan lahan usahatani mereka, dan Dinas pertanian diharapkan lebih
intensif membina para petani serta penyuluhan kepada petani dalam penggunaan
teknologi dan mengupayakan sistem pertanian yang canggih serta modern
sehingga dengan sendirinya jumlah produksi padi juga akan meningkat.