Pengaruh Inovasi Sistem Pembayaran dan Variabel Makroekonomi Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jangka panjang dan goncangan jangka pendek nilai RTGS, nilai kliring, nilai uang elektronik, inflasi,dan suku bunga terhadap jumlah uang beredar di Indonesia. Pengaruh serta
dampak dari goncangan ini akan menjadi landasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan dalam mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal. Penelitian ini menggunakan metode ECM untuk melihat pengaruh jangka
panjang dan goncangan jangka pendek inovasi sistem pembayaran dan variabel makroekonomi terhadap jumlah uang beredar di Indonesia. Data yang digunakan adalah data time series dari tahun 2009:Q1-2017:Q3 yang dikumpulkan melalui
dokumentasi dari instansi pemerintah yang terkait. Secara lebih terinci, teknik yang digunakan adalah dengan Error Correction Model (ECM) untuk menganalisis goncangan jangka pendek. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variabel nilai kliring, inflasi, dan suku bunga menimbulkan goncangan terhadap jumlah uang beredar di Indonesia dan dalam jangka panjang, variabel nilai RTGS,nilai kliring, nilai uang elektronik, dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah uang beredar di Indonesia. Dari hasil penelitian maka dapat disarankan bahwa pemerintah perlu memperhatikan kondisi variabel novasi sistem pembayaran secara non tunai dan variabel makroekonomi karena akan berdampak pada jumlah uang beredar.Pemerintah Indonesia diharapkan dapat menjaga stabilitas kebijakan makro agar tidak terjadi goncangan perekonomian dan meningkatkan perbaikan sistem dari pembayaran non tunai sehingga dapat mengantisipasi adanya resiko yang dapat
berdampak pada kelancaran likuiditas perekonomian di Indonesia.