Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Ekternal Terhadap Kurs Rupiah Terhadap Dollar

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jangka panjang dan
jangka pendek variabel faktor internal (suku bunga bank Indonesia dan
pendapatan nasional Indonesia) dan variabel faktor eksternal (ekspor neto
Indonesia, suku bunga luar negeri Amerika Serikat dan inflasi luar negeri
Amerika Serikat) terhadap kurs rupiah terhadap dollar di Indonesia. Pengaruh
serta dampak dari goncangan ini akan menjadi landasan bagi Bank Indonesia
dalam penetapan kebijakan untuk menjaga kestabilan kurs rupiah.
Penelitian ini menggunakan metode ECM untuk melihat pengaruh jangka
panjang dan jangka pendek terhadap kurs rupiah terhadap dollar. Data yang
digunakan adalah data time series dari tahun 2006 kuartal 1 sampai tahun 2015
kuartal 4 yang dikumpulkan melalui dokumentasi dari instansi pemerintah yang
terkait. Secara lebih rinci, teknik yang digunakan adalah dengan Error Correction
Model (ECM) untuk mengetahui goncangan jangka pendek.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) pada jangka pendek suku
bunga bank Indonesia, pendapatan nasional Indonesia, dan ekspor neto Indonesia
menimbulkan goncangan terhadap kurs rupiah terhadap dollar di Indonesia,
(2) pada jangka panjang pendapatan nasional Indonesia, suku bunga luar negeri
Amerika Serikat, dan inflasi luar negeri Amerika Serikat memiliki pengaruh yang
signifikat terhadap kurs rupiah terhadap dollar, (3) pada jangka pendek suku
bunga luar negeri Amerika Serikat dan inflasi Amerika Serikat tidak
menimbulkan goncangan terhadap kurs rupiah terhadap dollar.
Dari hasil penelitian dapat disarankan bahwa pemerintah perlu
memperhatikan kebijakan moneter Amerika Serikat dalam menentukan kebijakan
moneter di Indonesia karena akan berdampak pada kurs rupiah Indonesia. Untuk
meningkatkan perekonomian, pemerintah Indonesia juga harus memperhatikan
kebijakan dan program-program yang dapat mendorong kegiatan ekspor. Yang
mana ekspor sangat berpengaruh terhadap kurs rupiah. Dengan adanya perbaikan
kebijakan moneter di Indonesia dalam penetapan besaran suku bunga, penargetan
inflasi, dan upaya meningkatkan surplus neraca perdagangan merupakan salah
satu cara untuk menjaga kestabilan kurs rupiah terhadap dollar.