Seniman Musik Tradisional Minangkabau

Skripsi ini merupakan kajian biografi yang menggambarkan perjalanan
hidup Al Kawi semenjak bakatnya sebagai seorang seniman muncul pada tahun
1990 hingga tahun 2013. Biografi Al Kawi pantas ditelusuri mengingat perannya
di masyarakat sebagai tokoh seniman musik Sumatera Barat yang telah
memberikan sumbangan yang berarti terhadap kesenian Indonesia. Fokus
penelitian ini mengkaji bagaimana peranan Al Kawi dalam mempromosikan,
mempertahankan dan mengembangkan musik tradisional Minangkabau. Studi ini
bertujuan untuk memperlihatkan perjalanan hidup dan mendiskripsikan
perkembangan eksistensi karya-karya Al Kawi sebagai seniman.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan biografi yaitu studi tokoh atau sering disebut penelitian riwayat hidup
(Individual Life History). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode sejarah, yang meliputi empat tahap yaitu: heuristik, kritik sumber dan
interpretasi data serta historiografi (penulisan sejarah). Pertama, penulis
mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan objek penelitian dengan
menggunakan dua jenis sumber, yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber primer berupa dokumen yang berkaitan dengan Al Kawi dan sumber lisan
diperoleh melalui wawancara dengan narasumber dan pihak terkait lainnya
dengan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan pokok yang sudah dirancang
sebelumnya. Kedua, dilakukan kritik sumber yaitu pengujian dan seleksi terhadap
data yang telah diperoleh untuk melihat keaslian data/autensitas data (kritik
eksternal) dan menguji informasi yang terdapat dalam sumber (kritik internal).
Ketiga, analisis sintesis dan penginterpretasian data. Keempat, historiografi yaitu
penulis memaparkan hasil penelitian dalam bentuk sebuah karya ilmiah berupa
skripsi.
Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran perjalanan hidup Al Kawi
sebagai seorang seniman yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang
bergelut dalam bidang pendidikan. Sebagai seorang seniman Al Kawi telah
mampu membuktikan kiprahnya dalam perkembangan musik di Sumatera Barat
dengan menghasilkan karya-karya yang dapat diterima masyarakat dan
mengandung banyak pesan moral. Selain mahir dalam bernyanyi dan menciptakan
lagu, Al Kawi juga handal memainkan berbagai alat musik tradisional, membuat
pantun spontan serta memiliki vokal khas Minang yaitu dendang. Tidaklah mudah
bagi Al Kawi untuk mempromosikan musik tradisional Minangkabau yang bagi
generasi muda menjadi sesuatu yang tidak menarik lagi, namun Al Kawi mampu
kembali memperkenalkan musik tradisional Minangkabau kepada seluruh lapisan
masyarakat yang dimulai dari pangung ke panggung sehingga musik tradisional
Minangkabau bisa bertahan dan tidak hilang dimakan masa.