Analisis Permintaan Objek Wisata Alam Air Panas Semuruo Kabupaten Kerinci dengan Pendekatan Travel Cost Method

Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis : (1) Pengaruh biaya perjalanan (travel cost) terhadap jumlah kunjungan wisata, (2) Pengaruh penghasilan individu (pendapatan) perbulan terhadap jumlah kunjungan wisata, (3) Pengaruh umur pengunjung terhadap jumlah kunjungan wisata, dan (4) Pengaruh pengalaman berkunjung sebelumnya terhadap jumlah kunjungan wisata objek wisata alam Air Panas Semurup di Kabupaten Kerinci. Jenis penelitian ini adalah ex post fakto yaitu mempelajari data lapangan yang diduga mempengaruhi dan sekaligus sebagai karakteristik permintaan konsumen. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung wisata objek wisata alam Air Panas Semurup Kabupaten Kerinci. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel degan menggunakan Accidental Sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 100 orang responden. Jenis data adalah skunder dan primer, teknik pengumpulan data disini adalah dengan mengumpulkan data dari BPS dan dari data responden penelitian yang dikumpulkan melalui angket /kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis induktif, yang terdiri atas Regresi Berganda (Multi Regressien), Uji t, Uji F degan � = 0.05. Hasil penelitian ini secara parsial : (1) Pengaruh biaya perjalanan (travel cost) terhadap jumlah kunjungan wisata (Sig 0,000 < α = 0,05) dengan tingkat pengaruh sebesar -0,314. (2) Pengaruh penghasilan individu (pendapatan) perbulan terhadap jumlah kunjungan wisata (Sig 0,034 < α = 0,05) dengan tingkat pengaruh sebesar 0,172. (3) Pengaruh umur pengunjung terhadap jumlah kunjungan wisata (Sig 0,100 > α = 0,05) dengan tingkat pengaruh sebesar -0,326. (4) Pengaruh pengalaman berkunjung sebelumnya terhadap jumlah kunjungan wisata (Sig 0,000 < α = 0,05) dengan tingkat pengaruh sebesar 0.353. Disarankan supaya biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung bisa ditekan dengan memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Diperlukan juga pengembangan daya tarik wisata agar pengunjung bersedia untuk datang kembali dan diperlukan pengambilan kebijakan tarif yang harus disesuaikan dengan penganekaragaman produk wisata.