Perbedaan Adversity Quotient Ditinjau dari Tipe Kepribadian Discordant pada Penyalahguna NAPZA di Sumatera Barat.

Di Indonesia narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatberbahaya yang juga sering disingkat dengan NAPZA (Narkotika, Psikotropika,dan Zat Adiktif). Narkoba dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan ataupunpsikologis baik pikiran, perasaan dan perilaku serta dapat menimbulkanketergantungan fisik dan psikologi. Prevalensi permasalahan penyalahgunaanNAPZA di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, termasuk ProvinsiSumatera Barat. Salah satu yang menjadi faktor penyebab seseorangmenyalahgunakan NAPZA adalah faktor kepribadian. Faktor kepribadianberkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam merespon suatu kesulitan.Respon tersebut akan menentukan apakah seseorang akan kecewa, sedih,putusasa, atau bahagia. Hal ini disebut sebagai adversity quotient yang dikenalsebagai ilmu ketahanan, upaya mengukur kemampuan seseorang dalammenghadapi dan menangani kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan adversity quotient ditinjau dari tipe kepribadian discordant padapenyalahguna NAPZA di Sumatera Barat.Desain penelitian ini adalah kuantitatif komparatif dengan populasipenelitian yaitu 254 penyalahguna NAPZA di Sumatera Barat. Teknikpengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dimana, penentuanpengambilan sampel dilakukan berdasarkan karakteristik yang ditentukan sebelumpenelitian dilakukan. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 28 orang.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala MPTI (MillonPersonality Test Inventory) dan skala adversity quotient. Penelitian inimenggunakan analisis statistik anava non parametik satu jalur (kruskal-wallis).Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai p= 0.629 yang berartip>0.05. Dimana Ha pada penelitian ini ditolak dan H0 diterima. Hal tersebutmenunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan adversity quotient ditinjau dari tipekepribadian discordant pada penyalahguna NAPZA di Sumatera Barat.