Analisis determinan penyaluran kredit perbankan di Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan di Indonesia, yaitu: (1) Pengaruh perbedaan NIM (Net Interest Margin) terhadap penyaluran kredit perbankan di Indonesia, (2) Pengaruh CAR (Capital Adequancy Ratio) terhadap penyaluran kredit perbankan di Indonesia, (3) Pengaruh ROA (Return On Assets) terhadap penyaluran kredit perbankan di Indonesia, (4) Pengaruh BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) terhadap penyaluran kredit perbankan di Indonesia, (5) Pengaruh pertumbuhan ekonom terhadappenyaluran kredit perbankan di Indonesia (6) Pengaruh rasio resiko terhadap penyaluran kredit perbankan di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif yaitu penelitian yang mendeskripsikan variabel penelitian dan menentukan pengaruhnya terhadap variabel terikat. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder dari tahun 2008-2012berupa data panel dengan tekhnik pengumpulan data laporan keuangan masing-masing bank dalam penelitian. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan induktif yaitu:uji hausman dan uji chow, hasil uji berupa model random effect model (REM) Hasil penelitian adalah (1) NIM (Net Interest Margin) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap penyaluran kreditperbankan di Indonesia. dengan nilai(prob = 0,0042< α = 0,05), (2) CAR (Capital Adequancy Ratio) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap penyaluran kredit perbankan di Indonesia (prob = 0,0000< α = 0,05) dengan besaran pengaruhnya. (3) ROA (Return On Assets) berpengaruh signifikan dan positif terhadap penyaluran kredit perbankan di Indonesia (prob = 0,0020 <α= 0,05) (4) BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan di Indonesia dengan (prob = 0.0706 > α = 0,05). (5) Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan dan positif terhadap penyaluran kredit perbankan di Indonesia (prob = 0,0000 pada α = 0,05). (6) Rasio resiko berpengaruh signifikan dan negatif terhadap penyaluran kredit perbankan (prob = 0,0004 <α = 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka disarankan kepadapihak pengambil kebijakan moneter di Indonesia dalam hal ini Bank Indonesia harus memperhatikan tingkat suku bunga BI Rate karena akan menjadi acuan kepada bank dalam menentukan tingkat suku bunga mereka. Spread yang terlalu tinggi akan mengakibatkan penyaluran kredit menurun, karena spread akan mempengaruhi rasio kinerja perbankan di Indonesia