Lubuk Ikan Larangan sebagai Bentuk Kearifan Lokal di Kampung Koto Kandis Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Lestari, Fajar Surya (2017) Lubuk Ikan Larangan sebagai Bentuk Kearifan Lokal di Kampung Koto Kandis Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_06_FAJAR_SURYA_LESTARI_1301871_5193_2017.pdf] Text
final_B1_06_FAJAR_SURYA_LESTARI_1301871_5193_2017.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor yang mempengaruhi
Kampung Koto Kandis dijadikan sebagai lubuk ikan larangan dan (2) mengetahui
sistem pelaksanaan kearifan lokal pada lubuk ikan larangan di Kampung Koto
Kandis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode gabungan (Mixed
Method). Sampel dan informan penelitian adalah masyarakat Kampung Koto
Kandis. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner,
wawancara, dan dokumentasi. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 15 orang
dan informan penelitian sebanyak 10 orang.
Hasil penelitian yaitu untuk mengetahui (1) faktor yang mempengaruhi
daerah tersebut dijadikan lubuk larangan terfokus kepada dua faktor, yaitu:
pertama faktor masyarakat Koto Kandis yang berawal dari pemikiran,
musyawarah, perencanaan, pengawasan, dan kerjasama masyarakat maka
terbentuklah lubuk ikan larangan di Sungai Kapalo Banda Kampung Koto Kandis.
Kedua, faktor kondisi fisik Sungai Kapalo Banda yang dijadikan lubuk ikan
larangan memiliki ciri fisik sungai sebagai berikut: Sungai Kapalo Banda
merupakan alur induk sungai dan merupakan sungai orde I karena tidak ditemui
cabang sungai lainnya, sungai ini dijumpai di bagian pertengahan alur sungai yang
terletak diantara aliran sungai induk dan anak sungai dan terjadi pengurangan
kecepatan aliran serta mulai timbul pengendapan di beberapa tempat, sungai ini
mengalir mengikuti kemiringan lapisan batuan, dan topografi daerah sekitar
sungai didominasi oleh lereng yang datar. (2) Sistem pelaksanaan kearifan lokal
lubuk ikan larangan di Kampung Koto Kandis diterima dan dibentuk pada tahun
2007 oleh masyarakat Koto Kandis, masyarakat hanya percaya, lalu memberikan
ketenangan, dan makanan untuk ikan-ikan sehingga ikan-ikan tersebut terbiasa
hidup dan tidak merasa terganggu. Pada awalnya dikatakanlah bahwa lubuk
larangan ini menggunakan unsur mistis, hal ini bertujuan agar tidak ada
masyarakat yang mengambil ikan, namun faktanya lubuk ini tidak menggunakan
unsur mistis apapun.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi-S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos
Date Deposited: 15 Aug 2025 02:50
Last Modified: 15 Aug 2025 02:50
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/21687

Actions (login required)

View Item
View Item