Analsis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Inflasi di Indonesia

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis : (1) Pengaruh suku bunga
dan kurs terhadap jumlah uang beredar di Indonesia. (2) Pengaruh suku bunga,
kurs dan jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi di Indonesia.
Penelitian ini tergolong penelitaian deskriptif dan asosiatif. Data yang
digunakan adalah data sekunder dan time series dari tahun 1990 sampai tahun
2010, yang dikumpulkan melalui dokumentasi dari instansi pemerintah yang
terkait. Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis yaitu analisis deskriptif
dan analisis induktif yang terdiri atas analisis jalur (Path analysis), uji t dan uji F
dan pengaruh langsung maupun tidak langsung dengan taraf signifikan 0,05.
Setelah data diolah dan uji hipotesis dengan α = 0,05 didapatkan hasil
penelitiannya adalah (1). Terdapat pengaruh yang signifikan antara suku bunga
dan kurs terhadap jumlah uang beredar (sig = 0,000). (2) Terdapat pengaruh yang
signifikan antara suku bunga, kurs dan jumlah uang beredar terhadap tingkat
inflasi di Indonesia (sig = 0,016). Jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung
suku bunga terhadap inflasi di Indonesia adalah 52,62 persen. Jumlah pengaruh
langsung dan tidak langsung kurs terhadap inflasi adalah 130,08 persen. Jumlah
pengaruh langsung jumlah uang beredar terhadap inflasi adalah sebesar 115,56
persen.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka disarankan (1) Pemerintah dan
otoritas moneter harus dapat menjaga tingkat suku bunga agar tidak terlalu tinggi
yang bisa mengakibatkan terjadinya inflasi. (2) Pemerintah dan otoritas moneter
harus berupaya menjaga kestabilan nilai tukar/kurs agar tidak over valued ataupun
under valued agar tercapai kestabilan ekonomi. (3) Bank sentral dan pemerintah
diharapkan mengendalikan jumlah uang beredar karena besar kecilnya jumlah
uang beredar dalam masyarakat akan berpengaruh terhadap perekonomian suatu
Negara, hal ini disebabkan jumlah uang beredar berpengaruh terhadap kestabilan
harga dan tingkat inflasi.