Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Terpadu di Kelas V SDN 10 Lubuk Begalung Kota Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan di SDN 10 Lubuk Begalung Kota Padang bahwa guru lebih mendominasi dalam proses pembelajaran tematik terpadu dibandingkan siswa sehingga aktivitas belajar siswa kurang terlihat dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) di kelas V SDN 10 Lubuk Begalung Kota Padang. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Lubuk Begalung Kota Padang. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V yang berjumlah 29 orang. Penelitian dilaksanakan pada 2 siklus, siklus I dilaksanakan dalam 2x pertemuan dan siklus II dilaksanakan dalam 1x pertemuan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan dengan memakai model siklus yaitu terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan serta refleksi. Data dalam penelitian ini berupa hasil pengamatan aktivitas siswa saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model TSTS. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “dokumen analisis dan observasi”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar penilaian RPP, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dari aspek guru serta aspek siswa dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data yang didapatkan dalam penelitian kemudian diolah dengan menggunakan model analisis data kualitatif serta kuantitatif. Hasil penilaian RPP siklus I mendapatkan persentase rata-rata 80% (kualifikasi B) dan meningkat pada siklus II menjadi 95% (kualifikasi A). Pelaksanaan pembelajaran pada aspek guru siklus I adalah 82,28% (kualifikasi B) kemudian meningkat pada siklus II menjadi 95,83% (kualifikasi A), dan pada aspek siswa siklus I mendapatkan persentase rata-rata 82,20% (kualifikasi B) dan meningkat pada siklus II menjadi 93,75% (kualifikasi A). Aktivitas belajar siswa siklus I mendapatkan persentase rata-rata Aktivitas Visual 81% (kualifikasi B), Aktivitas Oral 78,5% (kualifikasi C), Aktivitas Emosional 77% (kualifikasi C), dan Aktivitas Menulis 76,5% (kualifikasi C) kemudian meningkat pada siklus II menjadi Aktivitas Visual 94% (kualifikasi A), Aktivitas Oral 93% (kualifikasi A), Aktivitas Emosional 89% (kualifikasi B), dan Aktivitas Menulis 91% (kualifikasi A). Berdasarkan hasil dan persentase yang didapatkan dari penelitian ini maka disimpulkan bahwa model kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.