Penentuan Pemilihan Permintaan Moda Transportasi Berdasarkan Ciri Fasilitas Menuju Tempat Kerja Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process: Studi Kasus: Kelurahan Batang Kabung

Hounnesty, Lidya (2014) Penentuan Pemilihan Permintaan Moda Transportasi Berdasarkan Ciri Fasilitas Menuju Tempat Kerja Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process: Studi Kasus: Kelurahan Batang Kabung. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_8_LIDYA_HOUNNESTY_98740_2238_2014.pdf] Text
final_B1_8_LIDYA_HOUNNESTY_98740_2238_2014.pdf

Download (556kB)

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mementukan Prioritas dari penentuan pemilihan permintaan moda transportasi berdasarkan ciri fasilitas menunju tempat kerja (Studi Kasus: Kelurahan Batang Kabung).
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk menentukan prioritas penentuan pemilihan permintaan moda transportasi berdasarkan ciri fasilitas menuju tempat kerja (Studi Kasus: Kelurahan Batang Kabung). Data yang digunakan adalah data primer berupa berupa penyebaran kuesioner kepada responden yang berada di Kelurahan Batang Kabung yang menggunakan moda transportasi menuju tempat kerja. Hasil penelitian berdasarkan analisis AHP dengan menggunakan software Expert Choice versi 11 menunjukkan bahwa dari kriteria biaya transportasi yang menjadi prioritas altenatif untuk menuju tempat kerja adalah sepeda motor dengan skor bobot sebesar 0,459. Urutan kedua ditempati oleh ojek dengan skor bobot sebesar 0.235 diikuti pada urutan ketiga oleh angkot dengan skor bobot sebesar 0,170. Urutan keempat ditempati oleh mobil dengan skor bobot sebesar 0,104 dan urutan terakir ditempati taksi dengan skor bobot sebesar 0,032. Sedangkan dilihat dari kriteria waktu perjalanan yang menjadi prioritas altenatif menuju tempat kerja adalah sepeda motor dengan skor bobot sebesar 0,349. Urutan kedua ditempati oleh mobil dengan skor bobot sebesar 0,288 diikuti oleh ojek dengan urutan ketiga dengan skor bobot sebesar 0,236. Urutan keempat ditempati oleh taksi dengan skor bobot sebesar 0,079 dan urutan terakir ditemapti oleh angkot dengan skor bobot sebesar 0,048. Dari kriteria yang terakir yaitu kriteria faktor aman dan nyaman yang menjadi prioritas altenatif untuk menuju tempat kerja adalah mobil dengan skor bobot sebesar 0,591. Urutan kedua ditempati oleh taksi dengan skor bobot sebesar 0,169 diikuti oleh sepeda motor pada urutan ketiga dengan skor bobot sebesar 0,124. Urutan keempat ditempati oleh angkot dengan skor bobot sebesar 0,063 dan urutan terakir ditempati oleh ojek dengan skor bobot sebesar 0,053.
Sementara kriteria yang dianggap paling menentukan dalam penentuan pemilihan permintaan moda transportasi berdasarkan ciri fasilitas menuju tempat kerja dengan menggunakan metode analytical hierarchy process (Studi Kasus: Kelurahan Batang Kabung) adalah kriteria faktor waktu perjalanan dengan skor bobot sebesar 0,449. Kemudian responden memilih kriteria faktor aman dan nyaman dengan skor bobot sebesar 0,359 dan terakhir responden memilih kriteria faktor biaya transportasi dengan skor bobot sebesar 0,193

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Moda transportasi, Fasilitas, Tempat kerja, AHP
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi Pembangunan-S1
Depositing User: Muhammad Arga
Date Deposited: 13 Aug 2025 09:42
Last Modified: 13 Aug 2025 09:42
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/21428

Actions (login required)

View Item
View Item