Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dan Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 13 Padang

Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah motivasi belajar siswa, baik secara internal maupun eksternal. Dalam hal ini berarti motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh dorongan dari dalam diri siswa dan luar diri siswa seperti keluarga. Orangtua perlu menciptakan keluarga yang harmonis yaitu keluarga sakinah, mawaddah, dan warrahmah yaitu adanya rasa mengasihi dan menyayangi serta rasa cinta di dalam keluarga sehingga tercipta kedamaian dan ketentraman di dalam keluarga. Kenyataannya sering terjadi masalah dalam keluarga seperti pertengkaran, orangtua kurang memperdulikan anak, bahkan memukul anak. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan keharmonisan keluarga, mendeskripsikan motivasi belajar siswa dan menguji hubungan antara Keharmonisan Keluarga dan Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 13 Padang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang mendeskripsikan keharmonisan keluarga dan motivasi belajar siswa serta melihat hubungan keharmonisan keluarga dan motivasi belajar siswa. Populasi penelitian berjumlah 625 orang siswa SMA Negeri 13 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2011/2012, dengan sampel berjumlah 86 orang dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket. Data dianalisis dengan teknik statistik persentase, dan melihat hubungan keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa digunakan teknik Pearson Product Moment Correlation melalui program statistik SPSS for windows release 15. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) keharmonisan keluarga siswa berada pada ketegori cukup, (2) motivasi belajar siswa berada pada kategori sedang. (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara keharmonisan keluarga dan motivasi belajar siswa SMA Negeri 13 Padang dengan r hitung sebesar 0,648 pada taraf signifikansi 0,01.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada beberapa pihak yaitu, (1) Kepada orangtua hendaknya dapat meningkatkan keharmonisan dalam keluarga dengan menciptakan suasana yang hangat dan akrab, beragama dalam keluarga agar merangsang motivasi belajar siswa, (2) Kepada guru Bimbingan dan Konseling/Konselor sekolah hendaknya dapat membuat program pelayanan BK terkait dengan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa. Guru BK/Konselor juga dapat bekerja sama dengan orangtua siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) Kepada siswa disarankan untuk dapat meningkatkan motivasi belajar agar memperoleh prestasi yang baik.