Hubungan Penerimaan Diri dengan Penyesuaian Diri pada Mantan Pecandu Narkobba di Sumatera Barat.

Tantangan kehidupan mantan pecandu narkoba menjadi lebih besar ketikaia telah memasuki kehidupan bermasyarakat kembali. Kembalinya dalamkehidupan bermasyarakat ia butuh untuk menyesuaikan diri dilingkungannyadengan kondisinya sebagai mantan pecandu narkoba. Untuk membantumunculnya penyesuaian diri yang baik maka juga dibutuhkan penerimaan diriyang baik pila pada diri seorang mantan pecandu narkoba. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan penerimaan diri dengan penyesuaian diri padamanatan pecandu narkoba.Populasi penelitian adalah mantan pecandu narkoba di Sumatera Barat.Jumlah sampel sebanyak 30 terbagi di 5 kota yang berbeda yang ditentukandengan menggunakan teknik sampel area. Subjek penelitian didapatkan denganmenggunakan teknik snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan angketberskala tentang penerimaan diri dan penyesuaian diri. Data diolah denganmenggunakan teknik statistic (mean dan SD) serta korelasi product moment.Hasil penelitian menemukan bahwa mayoritas mantan pecandu narkobamemiliki tingkat penerimaan diri pada kategori tinggi sebanyak 14 orang(46,67%) dan penyesuaian diri mayoritas berada pada tingkat tinggi sebanyak 15orang (50,00%). Terdapat hubungan positif yang signifikan antara penerimaan diridengan penyesuaian diri dengan rxy = 0,893 dan nilai p= 0,000 (p<0,05), yangberarti jika penerimaan diri meningkat maka penyesuaian diri meningkat dan jikapenerimaan diri menurun maka penyesuaian diri juga menurun.