Putri, Zulianis Eka (2016) Pengaruh Waktu Milling terhadap Sifat FisisHematit (Fe2O3) Bijih Besidari Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![final_B1_06_ZULIANIS_EKA_PUTRI_1101428_1584_2016.pdf [thumbnail of final_B1_06_ZULIANIS_EKA_PUTRI_1101428_1584_2016.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
final_B1_06_ZULIANIS_EKA_PUTRI_1101428_1584_2016.pdf
Download (2MB)
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan potensi alam yang melimpah, khususnya bahan tambang mineral. Salah satu kekayaan alam tersebut adalah bijih besi yang terdapat di wilayah provinsi Sumatera Barat. Daerah yang berpotensi besar memiliki kandungan biji besi tesebut adalah kabupaten Solok Selatan. Biji besi di daerah ini hanya digunakan dalam keadaan mentah (row material) menyebabkan nilai jualnya yang rendah. Biji besi memiliki kandungan mineral hematit (Fe2O3) yang memiliki nilai jual yang tinggi jika dalam bentuk nanopartikel. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh waktu milling terhadap sifat fisis hematit(Fe2O3) dari bijih besi dalam bentuk struktur kristal, ukuran butir, dan morfologinya.
Untuk mendapatkan tujuan diatas, maka hematit (Fe2O3) disintesis menggunakan High Energy Milling (HEM) untuk mendapatkan butiran hematit yang lebih halus atau dalam bentuk nanopartikel dengan variasi waktu milling 2, 5, dan 10 jam. Selanjutnya sampel yang telah dimilling dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) untuk melihat struktur kristal dan Scanning Electron Microscopic (SEM) untuk melihat ukuran butir serta morfologi dari hematit.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa untuk waktu milling 2, 5, dan 10 jam struktur hematit berubah pada saat waktu milling 10 jam. Dimana pada saat waktu milling 2 dan 5 jam struktur yang dihasilkan yaitu Monoclinic dan Rhombohedral, sedangkan untuk waktu milling 10 jam struktur yang dihasilkan yaitu Cubic, Rhombohedral, ke struktur Tetragonal. Hasil SEM menunjukkan ukuran butir untuk waktu milling 2, 5, dan 10 jam berturut-turut adalah375 nm, 293 nm, dan 466 nm. Mengecilnya ukuran butir pada saat waktu milling 5 jam dan kembali membesar pada saat waktu milling 10 jam diakibatkan adanya proses aglomerasi,maka waktu optimal yang dibutuhkan untuk menjadikan hematit menjadi nanopartikel yaitu pada waktu milling 5 jam.Hasil SEM juga menunjukkan bentuk morfologi yang sama untuk ketiga sampel. Bentuk hematit dari bijih besi untuk semua sampel umumnya samayaitu berbentuk bulat tidak rata.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bijih Besi, Hematit, High Energy Milling (HEM) |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika-S1 |
Depositing User: | Fini Alya Putri |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 02:50 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 02:50 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/21153 |