Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Besaran Akrual, dan Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang sejauhmana (1) pengaruh volatilitas arus kas terhadap persistensi laba, (2) pengaruh volatilitas penjualan terhadap persistensi laba, (3) pengaruh besaran akrual terhadap persistensi laba, dan (4) pengaruh tingkat hutang terhadap persistensi laba.
Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2009-2012. Sampel ditentukan berdasarkan metode total sampling sebanyak 87 perusahaan. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan persistensi laba sebagai variabel endogen, volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, besaran akrual, dan tingkat hutang sebagai variabel eksogen. Pengolahan data dengan bantuan SPSS versi 16.0 for windows.
Hasil penelitian Model 1 membuktikan bahwa persistensi laba yang diukur dengan slope koefisien regresi laba tahun sekarang dengan laba tahun sebelumnya memiliki persistensi laba yang tinggi dimana laba tahun sebelumnya mempunyai pengaruh signifikan terhadap laba tahun sekarang dengan nilai thitung > ttabel yaitu 1,750 < 1.091 sig 0,000 < 0,05, sedangkan Model 2 penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) tidak adanya pengaruh yang signifikan antara volatilitas arus kas terhadap persistensi laba dengan nilai thitung > ttabel yaitu -1,750 < -1,66277 sig 0,084 > 0,05 (H1 ditolak), (2) tidak adanya pengaruh yang signifikan antara volatilitas penjualan terhadap persistensi laba dengan nilai thitung > ttabel yaitu 0,827 < 1,66277 sig 0,410 < 0,05 (H2 ditolak), (3) adanya pengaruh yang signifikan negatif antara besaran akrual terhadap persistensi laba dengan nilai thitung > ttabel yaitu -3,186 >-1,66277 sig 0,002 < 0,05 (H3 diterima), (4) tidak adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat hutang terhadap persistensi laba dengan nilai thitung > ttabel yaitu -0,789 > -1,6627 sig 0,433 > 0,05 (H4 diterima).
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan bagi investor dapat menjadi masukan dalam pengambilan keputusan investasi di masa yang akan datang sehingga dapat menggunakan pengukuran persistensi laba yang lebih tepat. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya memperbanyak jumlah sampel dan menambahkan variabel lain yang mempengaruhi persistensi laba.