Analisis FaktorYang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis (1) Pengaruh jumlah uang beredar (M1) terhadap tingkat inflasi di Indonesia. (2) Pengaruh suku bunga BI Rate terhadap tingkat inflasi di Indonesia.(3) Pengaruh nilai tukar (Kurs) terhadap tingkat inflasi di Indonesia. (4) Pengaruh konsumsi rumah tangga terhadap tingkat inflasi di Indonesia. (5) Pengaruh jumblah uang beredar, tingkat suku bunga BI Rate, kurs, dan konsumsi rumah tangga secara bersama-sama terhadap tingkat inflasi di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif yaitu penelitian yang mendeskripsikan variabel penelitian dan menemukan ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif dan data time series dari tahun 2001.1– tahun 2013.4 dengan teknik pengumpulan data dokumentasidari instansi pemerintah yang terkait yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan induktif yaitu: analisis regresi berganda dan analisis OLS,uji asumsi klasik (multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi). Data yang diperoleh di analisis dengan metode regresi dan estimasi OLS pada tingkat kepercayaan 95 persen (α = 0,05Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) Jumlah uang beredar tidak berpengaruh signifikan dan berpengaruh positif terhadap tingkat inflasi di Indonesia, (2) tingkat suku bunga BI rate berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat inflasi di Indonesia, (3) nilai tukar (kurs) tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat inflasi di Indonesia, (4) konsumsi rumah tangga tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat inflasi di Indonesia,(5) jumlah uang beredar, suku bunga BI, kurs, dan konsumsi rumah tangga secara bersama-sama memiliki berpengaruh signifikan terhadap tingkat Inflasi di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, diharapkan kepada Bank Indonesia selaku otoritas moneter dalam hal menjaga kestabilan perekonomian salah satunya menjaga tingkat inflasi. dapat mempertimbangakan dan memahami karakteristik inflasi serta faktor yang menyebabkan inflasi sehingga kebijakan yang diambil tepat sasaran.