Konversi Lahan Gambut dan Pengaruh terhadap Suhu Permukaan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan luas konversi lahan gambut dan pengaruhnya terhadap suhu permukaan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Data diperoleh dari citra landsat tahun 1988, 1996, 2000, 2016 dan citra spot 6 tahun 2016.
Metode yang digunakan untuk menentukan tutupan lahan dan suhu permukaan adalah adalah metode analisis spasial dengan menggunakan SIG dan penginderaan jauh, sedangkan menentukan korelasi antara tutupan lahan dan suhu permukaan menggunakan regresi linear sederhana.
Hasil menunjukkan lahan gambut di Kabupaten Bengkalis seluas 580.631,64 Ha (66,38% dari luas Kabupaten Bengkalis), dengan rincian tutupan hutan diatas lahan gambut tahun 1988 seluas 464.504,7 Ha (79,99%), tutupan non hutan seluas 115.069,5 Ha (19, 81%), tahun 1996 tutupan hutan seluas 448.473,9 Ha (77,23%), tutupan non hutan luasnya menjadi 131.1174 Ha (22,58%), tahun 2000 tutupan hutan seluas 416.043,9 Ha, (71,65%), tutupan non hutan seluas 163.450,9 Ha (39,81%) dan tahun 2016 tutupan hutan seluas 231.168.4 Ha (39,81) dan tutupan non hutan 347.853,4 Ha (59,90%). Gambut fungsi lindung dengan ketebalan ≥ 300 cm yang berada pada Kabupaten Bengkalis seluas 242.680,37 Ha (41,79 % dari luas lahan gambut di Kabupaten Bengkalis), yang pada awalnya tahun 1988 hutan pada gambut fungsi lindung seluas 224.814,9 Ha (92,68%), tutupan non hutan seluas 17.865,47 Ha (7,32%), pada tahun 2016 luas tutupan hutan menjadi 148.171,72 Ha (61,21%), dan luas tutupan non hutan menjadi 94.501,65 Ha (38,79%), sehingga luas tutupan hutan yang terkonversi pada lahan gambut dari tahun 1988 sampai tahun 2016 adalah 233.336,7 Ha (40,19% dari luas lahan gambut) dan luas hutan pada gambut lindung yang terkonversi adalah 76.643,18 Ha (31,58% dari luas lahan gambut lindung atau 13 % dari luas lahan gambut). Perubahan tutupan hutan pada setiap 1 km 2 lahan gambut tersebut menyebabkan terjadinya kenaikan suhu permukaan rata-rata 0,56 0C.