Determinan Tingkat Kemiskinan Rumah Tangga Perdesaan di Provinsi Sumatera Barat.

Kemiskinan menimbulkan dampak negatif yang dapat berpengaruhterhadap pembangunan ekonomi. Angka kemiskinan di Sumatera Barat setiaptahun mengalami penurunan, namun jumlah masyarakat yang berada di bawahgaris kemiskinan masih sangat tinggi, mencapai 354.738 jiwa. Rata-rataperubahan tingkat kemiskinan wilayah kota tiap tahunnya lebih kecildibandingkan pedesaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan tingkat kemiskinanrumah tangga perdesaan di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakandata Susenas 2014. Populasi penelitian adalah seluruh rumah tangga yang ada diSumatera Barat. Sampel yang digunakan sebanyak 5190 kepala rumah tanggapedesaan. Sampel yang diambil tersebar di perdesaan Provinsi Sumatera Barat.Data dianalisis menggunakan metode Regresi Logistik dengan menggunakan ujihipotesis yaitu uji G dan uji Wald dengan taraf nyata 5%, dengan variabelindependennya yaitu usia kepala rumah tangga, jenis kelamin kepala rumahtangga, jumlah anak berusia dibawah 15 tahun, jumlah anak laki-laki di rumahtangga, jumlah anak perempuan di rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga diAtas 55 Tahun, status perkawinan kepala rumah tangga, jenis lapangan pekerjaankepala rumah tangga, status pekerjaan, dan pendidikan. Variabel dependennyayaitu tingkat kemiskinan rumah tangga perdesaan.Dari hasil penelitian terlihat bahwa variabel usia kepala rumah tangga,jumlah anak berusia dibawah 15 tahun, jumlah anak laki-laki di rumah tangga,jumlah anak perempuan di rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga di atas 55tahun, jenis lapangan pekerjaan kepala rumah tangga, dan pendidikan berpengaruhsignifikan terhadap tingkat kemiskinan rumah tangga perdesaan di ProvinsiSumatera Barat. Sedangkan variabel jenis kelamin kepala rumah tangga, statusperkawinan kepala rumah tangga, dan status pekerjaan tidak berpengaruhsignifikan terhadap tingkat kemiskinan rumah tangga perdesaan di ProvinsiSumatera Barat.