Pengaruh Sifat Machiavellian dan Power Distance terhadap Keputusan Whistleblowing

Sejumlah faktor mempengaruhi auditor untuk melaporkan perilaku tidak
etis dalam organisasinya. Mengingat pentingnya konstruk Machiavellian dalam
menginformasikan berbagai penelitian etika, kami fokus untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang Machiavellian dalam konteks whistleblower.
Kami menguji efek Machiavellian pada whistleblowing, dengan fokus pada
mekanisme yang mendasari melalui Machiavelian mana yang mempengaruhi
keputusan whistleblowing.
Lebih lanjut, karena Machiavellian yang lebih tinggi diharapkan lebih
kecil kemungkinannya untuk melaporkan kesalahan, kami menguji pengaruh
power distance rendah untuk meningkatkan keputusan whistleblowing. Seperti
penelitian Hoftsede pada budaya Indonesia, Indonesia memiliki skor tinggi (78)
pada dimensi power distance.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental terhadap 67 mahasiswa
Sarjana Akuntansi di UNP. Dengan menggunakan dua kasus skenario, partisipan
diminta untuk menjawab kemungkinan untuk mengungkap perilaku tidak etis
yang terjadi dalam organisasi yang dilakukan oleh manajer atau rekan mereka.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor dengan Machiavellian
tinggi tidak memiliki dampak negatif untuk keputusan melakukan whistleblowing.
Kami juga menemukan bahwa power distance rendah memiliki dampak positif
untuk keputusan whistleblowing. Secara keseluruhan, temuan ini berkontribusi
pada literatur yang ada tentang penelitian etika dalam bidang Akuntansi.