Analisis Tarif Angkutan Umum Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) (Studi Kasus: Angkutan Umum Taksi di Kota Padang)

Penetapan tarif angkutan umum yang dilaksanakan oleh pemerintah harus didasarkan pada ekonomi masyarakat, biaya pemeliharaan atau suku cadang kendaraan, harga bahan bakar dan sarana prasarana lainnya. Tarif
yang ideal adalah tarif yang ditetapkan berdasarkan Biaya Operasional
Kendaraan (BOK). Berdasarkan keadaan di lapangan, banyak terdapat
operator angkutan umum taksi yang menetapkan tarif melebihi tarif yang
tertera pada argometer (tidak berdasarkan BOK). Tujuan peneliti
menganalisis tentang BOK ini yaitu dapat melakukan perhitungan Biaya
Operasional (BOK) yang terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung
pada taksi, menganalisis tarif yang diperoleh berdasarkan Biaya Operasional
Kendaraan dan penetapan tarif pada taksi dan membandingkan tarif agkutan
umum taksi hasil hitungan dengan tarif ada keadaan di lapangan. Pada proyek
akhir ini metodologi penelitian yang digunakan adaah dengan cara
mengumpul data – data dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.
BOK Taksi Blue Bird yang dihitung oeh peneliti berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan sebesar Rp 6.417 tarif awal dan tarif Km
selanjutnya Rp 3.327,42.Tarif yang diperoleh peneliti berdasarkan BOK yang
dihitung sebesar Rp 7.058,83 tarif awal dan Rp 3.327,42 km selanjutnya
tetapi tarif yang terjadi di lapangan yaitu Rp 7.000 sebagai tarif awal dan Rp
4.000 tarif km selanjutnya. Sebaiknya Gubernur Sumatera Barat membuat
keputusan yang sesuai dengan BOK yang telah di hitung oleh Dinas
perhubungan supaya tidak ada masyaratat yang merasa dirugikan.