Pengembangan Bahan Ajar Tematik Terpadu Menggunakan Model Discovery Learning (DL) di Kelas V SD

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bahan ajar yang digunakan masih ada permasalahan. Berdasarkan analisis masih ada 2 kompetensi dasar (KD) hanya 1 indikator yang diturunkan, pada tujuan pembelajaran 4 dan 5 masih ada dalam satu tujuan pembelajaran dengan dua kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Bahan ajar yang digunakan oleh guru masih ada materi yang disajikan dari yang sulit ke yang mudah. Bahan ajar yang digunakan oleh siswa masih kurang menimbulkan siswa untuk aktif, masih kurang menarik dan menyenangkan, masih kurang holistik, dan Autentik. Kemudian bahan ajar juga kurang memotivasi siswa untuk memecahkan masalah. Untuk mengatasi hal tersebut, dikembangkan bahan ajar tematik terpadu menggunakan model Discovery Learning (DL). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar tematik terpadu menggunakan model Discovery Learning (DL) di Kelas V SD yang valid dan praktis.
Model pengembangan bahan ajar merujuk pada Thagarajan (1974). Thagarajan melakukan 4 tahap dalam penelitian yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (perngembangan), dan disseminate (penyebaran). Tetapi peneliti melakukan tidak sampai pada tahap disseminate. Bahan ajar yang sudah dirancang divalidasi oleh validator kemudian diujicobakan di kelas V SD Negeri 15 Ulu Gadut untuk mengetahui praktikalitas dan efektifitas bahan ajar yang dikembangkan.
Hasil penelitian pengembangan bahan ajar yang dikembangkan memperoleh tingkat validitas valid dengan nilai rata-rata keseluruhan 3,36. Hasil angket dan wawancara dengan guru serta siswa bahwa bahan ajar telah sangat praktis dengan hasil angket guru dengan persentase kepraktisan 96,43%, sedangkan hasil angket siswa dengan persentase kepraktisan 84,5%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar tematik terpadu menggunakan model Discovery Learning (DL) telah dinyatakan valid dan praktis dalam pembelajaran.