Efektivitas Penggunaan Terminal Tipe C (Studi Kasus: Terminal Pasar Banto Kota Bukittinggi)

Terminal merupakan sarana transportasi yang digunakan penumpang untuk
melakukan pergantian moda angkutan umum. Ditinjau dari sistem jaringan,
terminal berfungsi sebagai penunjang kelancaran mobilisasi orang dan arus
barang serta tempat perpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib.
Apabila fungsi terminal dapat berjalan dengan baik, maka keberadaan terminal
dapat sebagai inti kegiatan yang menarik kegiatan-kegiatan lainnya sehingga
dapat terjadi pusat pertumbuhan baru di kawasan sekitar terminal. Namun pada
kenyataannya banyak terminal-terminal yang telah dibangun oleh pemerintah
tidak dapat berfungsi secara maksimal seperti yang terjadi pada Terminal Tipe C
Pasar Banto Kota Bukittinggi. Pembangunan terminal tersebut oleh pemerintah
Kota Bukittinggi bertujuan untuk mengatasi permasalahan transportasi di kota
tersebut, akan tetapi pada perkembangannya terminal ini tidak berfungsi dengan
maksimal. Penumpang dan pengemudi enggan memanfaatkan terminal. Kondisi
ini mengakibatkan tidak efektifnya penggunaan terminal.
Dalam penelitian data yang diperlukan untuk menentukan efektivitas
penggunaan terminal yaitu data primer, dimana data tersebut diambil berdasarkan
survey lapangan selama 3 hari (Sabtu/19 Desember 2015, Minggu/20 Desember
2015, Rabu/23 Desember 2015) pada Jam (07.00-17.00 WIB). Adapun data yang
didapat adalah jumlah angkutan kota dan angkutan pedesaan yang memasuki dan
yang tidak memasuki terminal, waktu penggunaan terminal oleh angkutan.
Dari data jumlah angkutan kota dan angkutan pedesaan yang memasuki dan
yang tidak memasuki terminal dan waktu penggunaan terminal oleh angkutan,
dilakukan perhitungan sehingga mendapatkan persentase efektivitas penggunaan
terminal yaitu 52,18% angkutan pedesaan yang menggunakan terminal sesuai
dengan fungsinya, dan hanya 9,36% angkutan kota yang menggunakan terminal
sesuai fungsinya.