Faktor-faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA N 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat

Penelitian ini dilatar belakangi oleh telah ditetapkannya KKM (kriteria
ketuntasan minimun) dengan standar kelulusan nilai diatas 70 di kelas XI SMA N
1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat. Namun dari pangamatan
pendahuluan hasil belajar siswa masih rendah dan belum mencapai batas standar
ketuntasan pada mata pelajaran sejarah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor apa yang paling dominan yang mempengaruhi hasil belajar jika
dilihat dari segi internal dan eksternal bila dikaitkan dengan hasil belajar siswa.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriftif kualitatif. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, dokumentasi
dan observasi. Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1, XI IPA
2, XI IPS 1 dan XI IPS 2, guru sejarah, dan kepala sekolah. Teknik analisis data
melalui langkah sebagai berikut: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan
rendah nilai siswa di kelas XI SMAN 1 Koto Balingka diantaranya faktor
kesehatan, perhatian siswa dalam proses pembelajaran, minat siswa yang masih
rendah untuk sejarah, karena banyak di antara siswa mengatakan pelajaran sejarah
banyak hapalan dan selain itu guru dalam proses mengajar kurang memperhatikan
siswa, tidak menyampaikan materi dengan baik dan guru kurang propesional
dalam pembelajaran sejarah. Sehingga banyak diantara siswa mengalami
kesulitan dalam belajar yang menyebabkan nilai banyak dibawah KKM
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor dominan
yang menyebabkan nilai siswa banyak di bawah KKM disebabkan karena kurang
minat siswa untuk belajar sejarah. Selain itu guru tidak menyampaikan materi
dengan baik. Diharapkan seorang guru menggunakan metode yang baik kepada
siswa agar pembelajaran sejarah tidak hanya sekedar hapalan tentang rentetan
peristiwa dalam sejarah, tetapi guru harus mampu melihatnya sebagai suatu
proses yang saling terkait satu sama lain dan guru harus menyampaikan materi
dengan baik agar pembelajaran sejarah tidak meninbulkan kebosanan pada diri siswa.