Persepsi Masyarakat Terhadap Orkes Gambus Pada Acara Pesta Perkawinan di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang

Orkes gambus adalah musik berirama padang pasir yang memakai alat musik gambus serta diiringi oleh beberapa alat musik pendukung seperti: keyboard, seruling, biola, dan seorang penyanyi tunggal serta di ikuti oleh dua atau lebih backing vocal. Tujuan dari peneletian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi mayarakat terhadap pertunjukan orkes gambus pada acara pernikahan di Kecamatan Padang Utara Kota Padang. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yang membuat gambaran secara jelas tentang objek penelitian yang idteliti dengan sudut pandang masyarakat terhadap objek penelitian. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dan menggunakan beberapa alat bantu seperti: seperangkat alat tulis, kamera foto dan handphone. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi wawancara, studi pustaka, pemotretan dan perekaman video. Persepsi masyarakat terhadap pertunjukan orkes gambus adalah kesan yang ditimbulkan setelah menyaksikan pertunjukan orkes gambus tersebut, persepsi masyarakat tentunya sangat berbeda-beda, persepsi pemain (pelaku seni), penyelenggara acara (tuan rumah), pemungka masyarakat, penonton yang tua-tua secara umum mereka menyukainya. Bagi pelaku seni dengan adanya sajian music orkes gambus dapat memberikan pekerjaan sampingan yang sangat menguntungkan, bagi penyelenggara acara dengan menyajikan orkes gambus pada acara pesta pernikahan semakin membuat acara pernikahan tersebut meriah dan memberikan hiburan untuk tamu undangan. Bagi tokoh masyarakat orkes gambus adalah hiburan yang sangat bagus dan mendidik seperti liriknya yang menggambarkan kehidupan kita, puji-pujian dan do’a, dan dapat dijadikan media dakwah bagi pemain orkes untuk masyarakat. Bagi penoton yang tua-tua musik orkes gambus sangat bagus karena musiknya yang tidak mengagetkan jantung, dan lagu- lagu yang bernuansa islami. Sedangkan persepsi penonton yang mudamudi orkes gambus hiburan yang kurang menarik dibandingkan orgen tunggal dan orkes gambus sering juga dibilang musik orang tua-tua serta menjadi bahan ejekan bagi muda-mudi.