Analisis Tingkat Kerentanan Wilayah Gempabumi Jalur Sesar Sianok Kota Bukittinggi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bahaya gempabumi di Kota
Bukittinggi, dan 2) Kerentanan wilayah terhadap gempabumi di Kota Bukittinggi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif dan data yang digunakan adalah data sekunder. Metode
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa data yang didapat dari
pihak instansi ataupun berupa peta yang diolah. Pihak instansi yang terkait adalah
BMKG, BPS, dan Kecamatan yang ada di Kota Bukittinggi. Data yang diperlukan
pada penelitian ini berupa data kejadian gempabumi di wilayah penelitian waktu
kejadian, kedalaman gempa, titik episentrum, kekuatan gempa, data kependudukan
berupa jumlah penduduk, jenis kelamin, kelompok umur, data penduduk miskin
dan data penduduk cacat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah Bahaya gempabumi pada
penelitian ini dipengaruhi oleh faktor fisik berupa percepatan tanah maksimum
(PGA), jarak patahan, jenis batuan, dan kemiringan lereng. Klasifikasi bahaya
gempabumi terdapat dalam tiga kelas, yaitu kelas bahaya rendah memiliki tipe
bahaya A yang tersebar di bagian utara Kota Bukittinggi, bahaya sedang memiliki
tipe bahaya B dan C yang tersebar hampir merata Kota Bukittinggi dan bahaya
tinggi memiliki tipe bahaya D dan E yang tersebar di bagian barat Kota Bukittinggi.
Kerentanan wilayah terhadap gempabumi pada penelitian ini terbagi menjadi tiga
klasifikasi, yaitu kerentanan wilayah rendah yang tesebar di bagian utara hingga
bagian selatan Kota Bukittinggi, kerentanan wilayah sedang yang tersebar di bagian
utara Kota Bukittinggi dan kerentanan wilayah tinggi tersebar di bagian tengah
Kota Bukittinggi.