Hubungan School Well-being dengan Prilaku Agresifitas Siswa di SMA Negeri dan Swasta di kota Padang dan Implikasinya terhadap Bimbingan dan Konseling

Semua orang termasuk siswa pastinya mengiginkan hidup yang terbebas
dari prilaku agresifitas, namun fakta dilapangan berbanding terbalik dari apa yang
diinginkan tersebut dari banyaknya vidio kekerasan yang ditemui di youtube, riset
yang dilakukan ICRW, Komisi perlindungan anak, fakta yang penulis temukan di
lapangan, sampai hasil penelitian dari rekan mahasiswa, menemukan tingginya
prilaku agresifitas siswa untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada fenomena pada
BAB 1.
Perilaku remaja dipengaruhi oleh lingkungan yaitu lingkungan pendidikan
dan teman sebaya. Sekolah merupakan sebuah konteks yang penting bagi
perkembangan moral. school well-being. penting untuk diketahui karena dapat
digunakan sebagai alat evaluasi untuk kesejahteraan siswa dalam kehidupan di
sekolah. Siswa yang tidak sejahtera terhadap sekolahnya dapat mempengaruhi
siswa untuk berperilaku agresif, yaitu keinginan untuk sengaja menyerang atau
melukai orang lain.
Penelitian ini untuk menguji hubungan antara school well-being. Dengan
Agresifitas pada siswa sekolah menengah atas di SMA Swasta dan SMA Negeri.
Penelitian ini menggunakan cluster random sampling, untuk siswa kelas XI
terakreditasi A. Pengumpulan data menggunakan dua kuesioner yaitu kusioner
school well-being. (28 item) dan Kuesioner Agresifitas (26 item).
Temuan penelitian ini yaitu: 1) tingkat school well-being siswa berda pada
kategori tinggi dengan keseluruhan perentase 69,4%, 2) tingkat prilaku agresifitas
siswa berada pada kategori sedang dengan keseluruhan persentase 46,98% 3)
Hasil analisis menunjukkan korelasi negatif antara school well-being dengan
Agresifitas (rxy = -0,2). Semakin tinggi school well-being, semakin rendah
Agresifitas, dan sebaliknya