Hubbungan Antara Self Disclosure dengan Kemampuan Berinteraksi Sosial Siswa di SMAN 1 Pantai Cermin

Interaksi sosial merupakan bagian penting dalam kehidupan individu dan kegiatan belajar di sekolah, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial terutama dengan teman dan guru sehingga mempengaruhi kesuksesan pelajaran disekolah. Salah unsur hal yang mempengaruhi interaksi sosial yaitu self disclosure. Sebagian besar siswa ditemukan memiliki perasaan enggan untuk mengungkapkan diri tanpa adanya alasan terhadap perilaku mereka sendiri, banyaknya siswa yang kurang mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebanya, serta punya persepsi negatif tentang pembukaan diri.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan tentang kondisi self disclosure siswa (2) mendeskripsikan kemampuan interaksi sosial siswa dan (3) mengungkap hubungan antara Self-disclosure dengan kemampuan berinteraksi sosial siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan korelasional.
Populasi penelitian adalah siswa SMAN 1 Pantai Cermin dan sampel diambil sebanyak 198 siswa dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner self disclosure dan interaksi sosial. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan Pearson Product Moment untuk mengetahui hubungan self disclosure dan interaksi sosial siswa melalui penggunaan program statistik SPSS for windows release 20.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Sebanyak 51,01% siswa memiliki tingkat self disclosure yang tinggi (2) Sebanyak 50,51% siswa memiliki tingkat intraksi sosial yang sedang (3) terdapat hubungan yang positif signifikan antara self disclosure dengan interaksi sosial dengan koefisien sebesar 0,349 dengan taraf signifikansi 0,000.