Hubungan Regulasi Emosi dengan Penerimaan Teman Sebaya.

Siswa pada umumnya ingin diterima oleh teman sebayanya, namun kenyataannyamasih banyak siswa yang diabaikan dan tolak oleh teman sebaya, hal yang menyebabkanpenolakan dari teman sebaya tersebut dikarenakan oleh sikap remaja, perbedaan status,emosi dan lain sebagainya. Salah satu faktor yang menyebabkan penolakan teman sebayaadalah emosi remaja. Emosi berdampak terhadap sikap remaja ketika berhubungan sosial,untuk itu penelitian ini bertujuan mengambarkan tingkat regulasi emosi dan penerimaanteman sebaya siswa serta menguji hubungannya. Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode korelasional yang bertujuanmendeskripsikaan variabel serta menguji hubungan antara variabel. Adapun yang menjadisampel penelitian adalah siswa Kelas XI dan XII di SMK N 6 Kota Padang, sampel yangdiambil menggunakan metode teknik Purposive Random Sampling sebanyak 227 siswa.Pengambilan data langsung diambil dari sampel penelitian dengan menggunakan instrumenyang berbentuk skala penelitian regulasi emosi dan penerimaan teman sebaya. Analisiskorelasi variabel penelitian menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Temuan dari penelitian ini yaitu: (1) regulasi emosi siswa dilihat dari proses regulasiemosi berada pada kategori baik (2) penerimaan teman sebaya siswa dilihat dari fungsiteman sebaya berada pada kategori tinggi (3) terdapat hubungan yang signifikan dan positifantara regulasi emosi dan penerimaan teman sebaya siswa. Berdasarkan temuan di atasdapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara regulasiemosi dengan penerimaan teman sebaya. Penelitian ini menunjukan bahwa siswa yangmampu untuk regulasi emosinya dapat diterima oleh teman sebaya. Berdasarkan temuanpenelitian ini diharapkan guru BK memberikan layanan agar siswa dapat menyalurkanemosi yang dirasakannya dengan cara, waktu dan kapasitas yang tepat.