Analisa Perbandingan Laju Korosi Atmosferik Plat Seng di Daerah Pantai dengan Daerah Perbukitan

Sebagian besar atap bangunan masyarakat menggunakan bahan logam seng dalam kesehariannya. Keberadaan bangunan tersebut sangat berfarian dan dapat berlokasi di daerah dengan lingkungan korosi yang ekstrim, dalam artian pada wilayah yang banyak mengandung unsur yang bersifat korosif diantaranya di daerah tepi pantai, bekas rawa, bekas pembuangan sampah, lingkungan industri dan wilayah yang mempunyai kadar polusi yang tinggi, serta yang memiliki curah hujan yang tinggi. logam (seng) tersebut sangat rentan terdampak korosi yang dipengaruhi unsur kimia yang terdapat di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dua wilayah yang berbeda terhadap laju korosi yang terjadi. Metode penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, terdapat dua wilayah uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) tepi pantai dan (2) perbukitan Kedua wilayah tersebut terdapat 5 spesimen uji disetiap wilayahnya. Hasil penelitian terlihat bahwa uji korosi plat seng terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kedua wilayah, dimana harga tertinggi dialami oleh wilayah tepi pantai dengan besar laju korosi 0,078898 mm/th, sedangkan untuk wilayah perbukitan sebesar 0,027989 mm/th. Untuk curah hujan, wilayah tepi pantai memiliki harga tertinggi pada dua bulan pengujian sebesar 372,5 mm3 sedangkan untuk wilayah uji perbukitan sebesar 345,5 mm3. Dapat disimpulkan bahwa semakin dekat dengan wilayah pantai maka semakin tinggi tingkat korosifitasnya maupun sebaliknya, serta semakin tinggi curah hujan yang terjadi maka akan semakin tinggi pula laju korosi yang akan terjadi. Oleh karena itu pencegahan laju korosi harus dilakukan guna menghambat laju korosi pada logam.