Perbedaan Konsep Diri Siswa SMA N 1 Kecamatan Suliki Dilihat dari Daerah Asal serta Implikasinya terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling.

Konsep diri adalah penilaian/pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri. Sekolah sebagai lembaga formal bertanggung jawab mengembangkan konsep dirisiswa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya konsep diri siswa dari daerahberkembang. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan konsep diri siswadari daerah maju, (2) mendeskripsikan konsep diri siswa dari daerah berkembang, dan (3) menguji apakah terdapat perbedaan antara konsep diri siswa dari daerahmaju dan berkembang. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptifkomparatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 KecamatanSuliki yang berjumlah 366 orang dengan sampel 121 orang yang dipilih denganteknik Proportional Random Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu angket. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan teknik t-test. Temuanpenelitian adalah (1) konsep diri siswa dari daerah maju tergolong tinggi, (2)konsep diri siswa dari daerah berkembang tergolong sedang, dan (3) terdapatperbedaan yang signifikan antara konsep diri siswa dari daerah maju danberkembang. Implikasi hasil penelitian dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalahsebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program pelayanan BK dalammengembangkan dan meningkatkan konsep diri siswa. Berdasarkan temuanpenelitian disarankan kepada guru BK agar dapat membantu siswa dari daerahmaju dan berkembang untuk mengembangkan dan meningkatkan konsep dirinyamelalui kerjasama dengan personil sekolah.