Hubungan Menonton Tayangan Media Massa Tindak Kekerasan dengan Agersivitas Remaja: Studi Korelasional Terhadap Siswa SMA Negeri 7 Padang

Dewasa ini remaja sangat dekat dengan tontontan tayangan media massa. Salah satu tontonan yang marak ditonton remaja yakni tayangan media massa tindak kekerasan. Oleh karena itu akan menimbulkan tindakan agresifitas remaja. Dalam penelitian ini dibahas bagaimana hubungan antara tayangan media massa tindak kekerasan dengan agresivitas remaja di SMA N 7 Padang. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan intensitas menonton tayangan media massa tindak kekerasan, mendeskripkan agresivitas remaja dan mengetahui hubungan antara tayangan media massa tindak kekerasan dengan agresivitas remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu mendeskripsikan menonton tayangan media massa tindak kekerasan dan agresivitas remaja serta melihat hubungan menonton tayangan media massa tindak kekerasan dengan agresivitas remaja SMA Negeri 7 Padang. Populasi penelitian berjumlah 553 orang yang terdaftar pada tahun ajaran 2011/2012, dengan sampel berjumlah 129 orang yang diambil dengan menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan angket intensitas tayangan media massa tindak kekerasan dan agresivitas remaja. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik statistik untuk mencari skor mean, standar deviasi, dan persentase. Untuk melihat hubungan tayangan media massa tindak kekerasan dengan agresivitas remaja digunakan teknik Pearson Product Moment Correlation melalui program statistik SPSS 17.00 for windows release .
Temuan penelitian menunjukkan bahwa 1) siswa tergolong pada kategori rendah pada aspek intensitas menonton tayangan media massa tindak kekerasan, 2) pada aspek agresivitas siswa tergolong pada kategori rendah, 3) terdapat hubungan yang signifikan antara menonton tayangan media massa tindak kekerasan dan agresivitas remaja (Studi Korelasional terhadap Siswa SMA Negeri 7 Padang) .
Berdasarkan hal tersebut disarankan agar guru pembimbing dan pihak sekolah lainnya agar memelihara dan mengembangkan sikap dan pola positif terhadap agresivitas remaja melalui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling perorangan. Orang tua diharapkan lebih memeliki peran aktif dalam memberikan pengarahan akan bahaya menonton tayangan media massa tindak kekerasan terhadap agresivitas yang muncul pada perilaku anak