Hubungan Motivasi Belajar dengan Mutu Kegiatan Belajar Siswa

Seorang siswa harus dapat menguasai seperangkat mutu kegiatan belajar agar siswa tersebut dapat sukses dalam menjalani pembelajaran di sekolah. Jika dikaitkan dengan motivasi belajar, individu yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan cenderung memiliki mutu kegiatan belajar yang tinggi pula. Kenyataan di lapangan beberapa siswa memiliki motivasi belajar yang rendah dan cenderung memiliki mutu kegiatan belajar yang rendah pula, yang mengindikasikan terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan mutu kegiatan belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan motivasi belajar, (2) mendeskripsikan mutu kegiatan belajar siswa, (3) menguji hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan mutu kegiatan belajar siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan jenis penelitian deskriptif korelasional. Sampel yang diteliti menggunakan teknik proportional random sampling yang berjumlah 234 orang siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan AUM PTSDL yang dikembangkan oleh Prayitno, dkk dan angket motivasi belajar yang dikembangkan oleh peneliti. Untuk melihat hubungan antara motivasi belajar dengan mutu kegiatan belajar siswa digunakan teknik persentase untuk data deskriptif dan Pearson Product Moment untuk melihat hubungan antara variabel X dan variabel Y.
Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) kondisi motivasi belajar siswa pada umumnya berada pada kategori tinggi, (2) kondisi mutu kegiatan belajar siswa pada umumnya berada pada kategori cukup baik, (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan mutu kegiatan belar siswa. Melalui hasil penelitian ini, disarankan kepada: (1) siswa yang memiliki motivasi rendah agar lebih meningkatkan motivasi belajarnya, sehingga dapat meningkatkan mutu kegiatan belajar, (2) guru Bimbingan dan Konseling agar dapat meningkatkan motivasi belajar dan mutu kegiatan belajar siswa, melalui layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan konseling individual, layanan konseling kelompok, dan layanan bimbingan kelompok, (3) bagi guru mata pelajaran sebagai bahan pertimbangan dalam menjalankan program evaluasi dan program pemberian tugas/latihan untuk siswa dan meningkatkan motivasi belajar dan mutu kegiatan belajar siswa, (4) peneliti selanjutnya yang meneliti aspek yang senada dengan penelitian ini agar dapat mengkaji lebih dalam mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi mutu kegiatan belajar siswa.