Faktor yang Mempengaruhi Pelanggaran Disiplin Siswa dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling: Studi Deskriptif di SMA N 4 Padang

Terjadinya pelanggaran disiplin siswa di SMA N 4 Padang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Fenomena yang ditemui di lapangan ada empat jenis pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, pertama dilihat dari waktu sekolah (banyak siswa terlambat datang ke sekolah, keluar pekarangan tanpa izin saat jam istirahat, dan permisi melebihi satu orang perkelas), kedua dilihat dari cara berpakaian (banyak siswa tidak memasukkan baju ke dalam celana, tidak memakai topi saat upacara bendera, dan memakai sepatu warna atau bis putih), ketiga dilihat dari upacara bendera (banyak siswa susah diatur baris-berbaris dan berbicara saat upacara bendera), dan keempat dilihat dari larangan-larangan (ada siswa kedapatan merokok dan melompok pagar sekolah). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pelanggaran disiplin siswa serta implikasinya terhadap layanan bimbingan dan konseling. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif jenis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah semua siswa yang melanggar disiplin di SMA N 4 Padang yang berjumlah 130 orang. Instrumen penelitian ini berupa angket yaitu angket faktor yang mempengaruhi pelanggaran disiplin. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase melalui bantuan program Microsoft Office Excel. Temuan hasil penelitian mengungkapkan bahwa: pertama faktor internal yang dominan mempengaruhi pelanggaran disiplin siswa adalah kondisi psikologis siswa itu sendiri. kedua faktor eksternal yang dominan mempengaruhi pelanggaran disiplin siswa adalah lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan untuk mengatasi siswa yang mempunyai masalah disiplin adalah layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, dan layanan bimbingan kelompok. Berdasarkan temuan penelitian disarankan agar guru BK dapat memberikan bantuan layanan dan bekerjasama dengan semua pihak yang terkait untuk mengurangi terjadinya pelanggaran disiplin. Kepada Kepala Sekolah agar lebih memberikan perhatian ekstra terhadap proses layanan bimbingan dan konseling dalam upaya peningkatan disiplin sekolah.