Hubungan Antara Self efficacy Akademik dengan Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah self
efficacy akademik atau keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri dalam bidang akademik. Apabila siswa memiliki tingkat self efficacy akademik yang tinggi maka siswa akan merasa yakin mampu untuk menjalani aktivitas akademik dan mempunyai prestasi akademik. Kenyataannya masih ada siswa yang kurang yakin dengan kemampuan dirinya dalam menjalani kegiatan belajar, menyelesaikan tugas tugas dan menyelesaikan latihan/ujian yang diberikan guru. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran self efficacy akademik dan hasil belajar siswa serta mengungkap bagaimana hubungan antara self efficacy akademik dengan hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Solok Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu menggambarkan self efficacy akademik dan hasil belajar kemudian melihat hubungan antara self efficacy akademik dengan hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Solok Selatan. Populasi penelitian berjumlah 388 orang siswa yang terdaftar tahun ajaran 2013 2014, dengan sampel berjumlah 153 orang siswa yang diambil dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan angket tentang self efficacy akademik, sedangkan hasil belajar diambil melalui legger nilai mid semester ganjil tahun ajaran 2013 2014. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. Untuk melihat hubungan self efficacy akademik dengan hasil belajar siswa data diolah dengan menggunakan analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM).
Temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat self efficacy akademik siswa berada pada kategori tinggi, 2) hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi, 3) terdapat hubungan yang signifikan antara self efficacy akademik dengan hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Solok Selatan dengan r hitung sebesar 0,528 dan r table sebesar 0,210 pada taraf signifikansi 0,01. Berdasarkan temuan penelitian ini disarankan: 1) kepada siswa, untuk lebih menigkatkan lagi keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya, 2) kepada guru BK, sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan, menyusun dan mengembangkan program BK dalam upaya meningkatkan keyakinan diri siswa, dan 3) guru mata pelajaran, agar dapat bekerjasama dengan guru BK dalam meningkatkan keyakinan diri akademik siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal