Denil, Chyntia (2014) Analisa Kestabilan Lereng Tambang pada Pit East di Bagian Highwall dengan Satu Sayatan di PT. Artamulia Tata Pratama (ATP) Kecamatan Jujuhan Kabupaten Muara Bungo Provinsi Jambi. Diploma/Tugas Akhir thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_14_CHYNTIA_DENIL_1105241_5801_2014.pdf.pdf [thumbnail of B1_14_CHYNTIA_DENIL_1105241_5801_2014.pdf.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_14_CHYNTIA_DENIL_1105241_5801_2014.pdf.pdf
Download (4MB)
Abstract
PT. Artamulia Tata Pratama merupakan perusahaan swasta yang bergerakdi industri pertambangan batubara. Penambangan Batubara diPT. Artamulia Tata Pratama dilakukan dengan sistem tambang open pit, denganketebalan batubara pada seam upper 100 ±1,5 m, seam extra 200 ±2 m dan seamlower 300 dengan ketebalan ±8 m. Overburden antara 50-60 m yang terbagidalam 7 lapisan overburden. Hasil pengamatan yang sering ditemui penulis dilapangan yaitu, belum adanya analisa mengenai kestabilan lereng pada tambangpit timur di bagian highwall. Hal ini terlihat dari seringnya terjadi longsoran dibagian highwall yang dapat berakibat fatal jika terjadi kecelakaan kerja.Untukmengantisipasi hal tersebut, perlu dilakukan analisa mengenai kestabilan lerengpada tambang dengan cara mengetahui faktor keamanan lereng tersebut. Denganbegitu, maka penulis telah mengumpulkan data-data apa saja yang dibutuhkanuntuk menganalisis faktor keamanan tersebut.Setelah di analisis faktor kemantapan lereng pada PT. Artamulia TataPratama memiliki nilai rata-rata 3,4 + 3,05 + 1,95 = 8,4 / 3 = 2,8 dari data actualdesain dan 3,15 + 2,75 + 2,1 = 8 / 3 = 2,6 dari data actual di lapangan.Berdasarkan hasil analisis secara teoritis terbukti bahwa faktor keamanan padalereng highwall pada bagian timur PT. ATP adalah terlalu safety karena memilikifaktor keamanan lereng yang lebih dari satu pada kondisi tanah kering.Berdasarkan kondisi tanah pada keadaan jenuh atau mengalami rembesan dari airtanah maka seperti di bagian highwall sebelah barat PT.ATP faktor keamananpada lereng yang terkena rembesan adalah kurang dari satu yaitu: 0,65 dan 0,65maka lereng tersebut tidak stabil atau kritis.Rekomendasi untuk solusi tanah yang kering, desain geometri lereng padalereng di bagian highwall sebelah timur dengan tinggi lereng puncak = 24 m,slope 70˚ dan tinggi lereng ke-2 = 30 m, slope 65˚ faktor keamanan yang didapatsebesar 1,25 dan 1,3 tapi harus pada kondisi tanah yang kering. Dan rekomendasiuntuk kondisi tanah yang jenuh atau tanah yang mengalami rembesan sebaiknyatinggi lereng di rendahkan lagi, kalau saran penulis lebih baik tinggi lerengnya 10m saja karena telah penulis buktikan pada teoritis di bab empat dengan tinggilereng 10 m maka lereng akan stabil atau aman yaitu 1,25 dan ini hanya berlakujika mengalami musim hujan.
Item Type: | Thesis (Diploma/Tugas Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | TAMBANG, LEDAKAN, PERTAMBANGAN |
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan-D3 |
Depositing User: | Mutia Farida S.Sos |
Date Deposited: | 12 Feb 2025 03:10 |
Last Modified: | 12 Feb 2025 03:10 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/1467 |