Hubungan Menonton Tindak Kekerasan di Media Massa dengan Perilaku Agresif Siswa Serta Implikasinya dalam Pelayanan BK

Perkembangan IPTEK di bidang media massa (televisi) telah menyuguhkan para penontonnya dengan tayangan yang berisi pengetahuan dan hiburan. Tayangan televisi memberikan banyak informasi dan pengetahuan yang bermanfaat. Di samping itu, sebagai media hiburan tontonan yang mengandung unsur kekerasan menjadi hal yang tidak asing lagi untuk ditayangkan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya perilaku agresif siswa di sekolah. Salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku agresif adalah tayangan kekerasan di media massa. Tujuan penelitian adalah 1) mendeskripsikan intensitas menonton tindak kekerasan di media massa, 2) mendeskripsikan perilaku agresif siswa, 3) dan nguji hubungan menonton tindak kekerasan di media massa dengan perilaku agresif siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII MTSN Nan Sabaris yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 156 siswa dengan sampel 112 siswa yang diperoleh dengan teknik proporsional random sampling. Data dikumpulkan dengan mengadministrasikan skala model Likert. Data diolah dengan menggunakan teknik persentase, dan untuk menguji hubungan antara kedua variabel digunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa 1) intensitas menonton tindak kekerasan di media massa siswa berada pada kategori rendah, 2) perilaku agresif siswa berada pada kategori rendah, 3) terdapat hubungan yang signifikan antara menonton tindak kekerasan di media massa dengan perilaku agresif siswa dengan r hitung 0,669 taraf signifikansi 0,01 dan r tabel 0,230. Melalui hasil penelitian ini, diharapkan agar guru BK dan personil sekolah lainnya bekerjasama dalam menimimalisir munculnya perilaku agresif siswa di sekolah melalui pemberian layanan BK yang dibutuhkan siswa. Di samping itu, juga diharapkan kepada orang tua siswa agar membimbing dan mengawasi anaknya agar memiliki pemahaman mengenai tayangan media massa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat untuk ditonton. Sehingga anak dapat terhindar dari pengaruh negatif tayangan media massa.