The Realization of Requestive Acts in Formal Meetings by Members of Forum Kajian Pengembangan Wawasan Islam (FKPWI) at State University of Padang

Permintaan yang diujarkan kadang kurang dimengerti oleh pendengar. Jika ide yang disampaikan dalam bentuk permintaan tidak dikomunikasikan dengan baik, maka sebuah kegiatan tidak akan berjalan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tipe-tipe dari ujaran permintaan atau permohonan dan bagaimana strategy kesopanan dari ujaran permintaan yang di ujarkan oleh anggota rapat-rapat formal organisasi FKPWI (Forum Kajian Pengembangan Wawasan Islam) di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Objek penelitian adalah ujaran-ujaran dari anggota rapat formal FKPWI. Instrumen penelitian ini berupa rekaman. Data diperoleh dengan menghadiri rapat dan merekamnya. Kemudian dianalisis dengan menuliskan ke bentuk tertulis dan digolongkan ke dalam tipe permintaan dan tipe strategi kesopanan.
Dari penelitian ini hanya ditemukan 6 tipe ujaran permintaan dari 70 ujaran. Tipe suggestory formulae strategy ditemukan 32 kali penggunaan, statements of obligation and necessity ditemukan 12 kali penggunaan, perfomative strategy 3 kali penggunaan, kemudian imperative strategy 10 kali penggunaan, hints strategy 3 kali penggunaan dan tipe yang terakhir adalah statements of speaker’s needs and demands 10 kali penggunaan. Strategy kesopanan yang ditemukan dalam ujaran permintaan diatas adalah positive politeness dengan 54 kali penggunaan, bald on record 13 kali penggunaan dan off record 3 kali penggunaan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar anggota rapat formal FKPWI dalam meminta lebih dominan menggunakan tipe suggestory formulae strategy dengan pemberian usulan kepada anggota rapat lainya karena permintaan yang berisi saran-saran dapat membuat komunikasi menjadi lebih cepat dimengerti sehingga kegiatan yang diangkatkan juga menjadi sukses. Strategy kesopanan yang juga paling dominan digunakan adalah positive politeness karena mereka sudah saling kenal dan sering bertemu yang tidak hanya di rapat-rapat formal tetapi juga disituasi akademik.