Studi Perbandingan Daya Dukung Ultimit Tiang Pancang dari Hasil Uji Final Set Tiang dengan Uji Pembebanan Static Load Test (Study Kasus: Proyek Amarta New Headquarter Unilever BSD City-Serpong)

Dalam setiap pembangunan sangat diperlukan pondasi yang kuat dan kokoh. Hal ini disebabkan pondasi adalah sebagai dasar dari suatu bangunan dan beban lainnya untuk diteruskan sampai ke lapisan tanah. Untuk mengetahui daya dukung tiang pancang, biasanya dilakukan pengujian static load test (SLT).
Dengan pengujian ini akan didapatkan penurunan tiang (settlement) sehingga dapat diperkirakan daya dukung ultimitnya. Tugas akhir ini menguraikan tentang pondasi dalam yaitu berupa pondasi tiang pancang dan akan dibahas tentang daya dukung tiang pancang dari hasil static load test kemudian diinterpretasikan dalam beberapa metode diantaranya: metode Davisson, metode Mazurkiewicz, dan metode Chin. Dari hasil interpretasi beberapa metode tersebut kemudian di bandingkan dengan final set.
Dari analisis yang telah dilakukan didapatkan daya dukung ultimit tiang pancang dengan metode Davisson pada titik 780 sebesar 279 Ton, pada titik IP-02 sebesar 228 Ton. Daya dukung ultimit tiang pancang, dihitung dengan metode Mazurkiewicz pada titik 780 adalah sebesar 300 ton, pada titik IP-02 sebesar 333 Ton,. Daya dukung ultimit tiang pancang, dihitung dengan metode Chin pada titik 780 adalah sebesar 418,8182 Ton, pada titik IP-02 sebesar 349 Ton. Semua metode yang digunakan, didapatkan hasil daya dukung berbeda, tetapi masih dalam toleransi