Analisis Perilaku Phubbing pada Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin dan Latar Belakang Budaya

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena banyaknya remaja yang tidak mampu untuk mengendalikan perilaku phubbing di sekitarnya. Hal itu dapat dilihat dari sosial seseorang ketika ia mengabaikan lawan bicaranya dengan terus berfokus pada smartphone, serta adanya rasa tidak saling menghargai seperti yang dilakukan orang berperilaku phubbing. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif komparatif dengan model faktorial 2x2. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa SMK Negeri 1 Seberida TP. 2021/2022 dengan siswa berbudaya Jawa dan Minang. Jumlah sampel sebanyak 205 siswa-siswi dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Instrumen penelitian ini adalah angket tentang perilaku phubbing dengan model skala Likert. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis varian (ANOVA). Hasil penelitian mengungkapkan: (1) perilaku phubbing pada remaja berdasarkan jenis kelamin yaitu 63 remaja wanita (53,39%) berada pada kategori sedang, 49 remaja pria (56,32%) berada pada kategori sedang, dan terdapat perbedaan signifikan perilaku phubbing berdasarkan dari jenis kelamin, (2) perilaku phubbing pada remaja berdasarkan latar belakang budaya berada pada kategori sedang dengan persentase 54,25% (83 remaja) dengan 36 remaja pria (56,25%), 47 remaja wanita (52,81%) pada budaya Jawa, sedangkan pada budaya Minang 55,77% (29 remaja) dengan 13 remaja pria (56,52%), 16 remaja wanita (55,17%) pada budaya Minang, dan terdapat perbedaan signifikan perilaku phubbing berdasarkan latar belakang budaya, (3) terdapat interaksi perilaku phubbing pada remaja berdasarkan jenis kelamin dan latar belakang budaya secara bersamaan. Implikasi hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam menetapkan pemberian layanan BK terutama yang berkaitan dengan upaya dalam mencegah dan mengurangi perilaku phubbing remaja melalui layanan informasi dan layanan bimbingan kelompok